Polres Mabar bantu distribusi air bersih bagi warga

id NTT,air bersih,labuan bajo,el nino

Polres Mabar bantu distribusi air bersih bagi warga

Aparat Polres Manggarai Barat mendistribusikan air bersih untuk warga Kampung Nanga Nae, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo yang mengalami kekurangan air bersih. (ANTARA/HO-Humas Polres Manggarai Barat)

...Kekurangan air bersih sudah berlangsung lam sehingga membeli air tangki menjadi pilihan agar kebutuhan air bersih tetap terpenuhi, kata Abdul Gani yang juga merupakan Ketua RT 002/RW001 Desa Macang Tanggar itu
Kupang (ANTARA) - Kepolisian Resor Manggarai Barat menyalurkan air bersih untuk kebutuhan masyarakat di Kampung Nanga Nae, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur yang sedang mengalami krisis air bersih.

"Kami berharap bantuan air bersih ini dapat bermanfaat dan meringankan beban warga Kampung Nanga Nae dalam mendapatkan air bersih pada musim kemarau ini," kata Kasat Samapta Polres Manggarai Barat Iptu Lukas B. Lile dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (9/8/2023).

Polres Manggarai Barat mengerahkan mobil taktis milik kepolisian setempat yang biasa digunakan dalam menghalau massa untuk membantu mendistribusikan air bersih sebanyak 8.000 liter guna kebutuhan warga Kampung Nanga Nae.

Ia mengatakan penyaluran air bersih rencananya rutin dengan sasaran desa-desa yang sedang mengalami kekurangan air bersih sebagai dampak El Nino.

"Ke depannya kita akan rutin membagikan kepada warga yang kekurangan air bersih. Bantuan ini merupakan salah satu wujud kepedulian polisi kepada masyarakat yang mengalami kekurangan pasokan air bersih," kata dia.

Warga Kampung Nanga Nae mengaku sudah sejak lama mengalami kekurangan air bersih sehingga mulai 2016 warga memilih untuk membeli air tangki untuk kebutuhan keluarga.

"Kekurangan air bersih sudah berlangsung lam sehingga membeli air tangki menjadi pilihan agar kebutuhan air bersih tetap terpenuhi," kata Abdul Gani yang juga merupakan Ketua RT 002/RW001 Desa Macang Tanggar itu.

Baca juga: BMKG ingatkan warga lima kecamatan di Mabar waspada karhutla

Dia menyebut warga harus membeli air tangki dengan harga sebesar Rp150.000/tangki.

"Tentunya itu sangat berat bagi warga kami yang sebagian besar bekerja sebagai petani," kata dia.

Baca juga: NTT siaga darurat bencana kekeringan dan karhutla

Dia mengatakan pemerintah sudah membangun jaringan perpipaan ke daerah itu namun menjadi mubazir karena tidak pernah dialiri air sejak dibangun.