Kupang (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memperkuat ilmu pengolahan kopi khusus (specialty) bagi pelaku UMKM yang memiliki kebun kopi lewat pelatihan prosesing kopi.
"Harapannya ada perbaikan proses di hulu, sehingga akan menambah nilai jual kopi di hulu atau petani," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi, dan UMKM Manggarai Barat Theresia Asmon dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Rabu, (4/10/2023).
Pelatihan prosesing kopi bagi pelaku UMKM telah diberikan bagi 33 peserta yang memiliki kebun kopi di tiga kecamatan, yakni Ndoso, Kuwus, dan Pacar.
Pelatihan dilakukan selama delapan jam dan berpusat di Kelurahan Nantal, Kecamatan Kuwus, Selasa (3/10).
Theresia mengatakan para peserta memang telah terbiasa melakukan pengolahan kopi, namun itu merupakan hasil dari kebiasaan, bukan berdasarkan teknik pengolahan kopi untuk bisa masuk ke pasaran.
Lewat pelatihan tersebut, para peserta mendapatkan ilmu perbaikan teknik pemrosesan mulai dari pemilahan kopi, prosesing fermentasi, hingga roasting yang benar.
"Sekaligus kami fasilitasi kolaborasi petani dan pengusaha kopi, karena narasumber pelatihan kami hadirkan juga dari pelaku pengusaha kopi, sehingga petani kopi bisa mengerti pasar kopi khusus," ujarnya lagi.
Ia menjelaskan kopi merupakan salah satu komoditas unggulan untuk wilayah Manggarai Barat khususnya dan Pulau Flores pada umumnya.
Namun para petani kopi masih sering menjual kopi hanya ke pasar dan pengepul kopi asalan.
Oleh karena itu, perlu teknik pengolahan kopi yang baik terutama pada kopi khusus (specialty), sehingga adanya kepastian pasar dengan harga yang lebih menjanjikan.
Kehadiran pelatihan itu juga dapat memberi satu pilihan pasar lagi bagi para petani kopi yakni pembeli kopi khusus.
Berbagai pelatihan yang ada menjadi bentuk dukungan bagi para pelaku usaha yang ada untuk terus mengembangkan produk, sehingga meningkatkan kualitas dan siap memasuki pasar pariwisata Labuan Bajo Flores.