Kesbangpol NTT ajak kaum muda terlibat dalam pencegahan radikalisme

id NTT, Paham radikalimse, Terorisme,Kota Kupang,Kesbangpol

Kesbangpol NTT ajak kaum muda terlibat dalam pencegahan radikalisme

Sejumlah pemateri sedang memberikan materi dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan kaum muda serta sejumlah jurnalis di ibu Kota Provinsi NTT. ANTARA/Ho-Ilo

...Perlu advokasi dan penyadaran. Pemuda harus memberi penyadaran soal bela negara serta organisasi kemasyarakatan pemuda berperan memberikan kenyamanan dalam kehidupan sosial
Kupang (ANTARA) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Nusa Tenggara Timur mengajak kaum muda di daerah setempat untuk terlibat dalam upaya pencegahan radikalisme melalui kemitraan dan Pancasila.

"Perlu advokasi dan penyadaran. Pemuda harus memberi penyadaran soal bela negara serta organisasi kemasyarakatan pemuda berperan memberikan kenyamanan dalam kehidupan sosial," kata Kepala Kesbangpol NTT Yohanis Octavianus di Kupang, Kamis, (7/12/2023).

Hal ini disampaikannya di sela kegiatan diskusi kelompok terpumpun (Focus Group Discussion/FGD) yang melibatkan kaum muda serta sejumlah jurnalis di ibu Kota Provinsi NTT.

Menurut dia, radikalisme jika tidak dicegah secepatnya berpotensi berkembang menjadi teroris sehingga perlu kerja sama semua pihak untuk menangkalnya.

"Orang yang radikal cenderung menyendiri dan eksklusif serta cenderung menggunakan kekerasan dalam bertindak dan mau menang sendiri," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa radikalisme adalah pemahaman dan perilaku yang menggambarkan kekerasan.

Pengamat terorisme I Ketut Suwijana pada forum tersebut mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi kamu muda atau milenial sangat berat karena saat ini eranya globalisasi.

Ia mengingatkan kaum muda agar selalu menjadikan perbedaan yang ada di Indonesia sebagai suatu kekayaan yang patut dibanggakan.

"Jangan jadikan sebagai suatu perpecahan dan juga jangan pernah tinggalkan Pancasila," tegasnya.

Sementara itu, akademisi dari Universitas Muhammadiyah Ahmad Atang mengatakan bahwa paham radikalisme ini tidak hanya muncul di salah satu negara, tetapi hampir di semua negara.

"Hal ini justru akan menjadi ancaman tersendiri bagi negara tetangga bahkan bisa jadi semua negara," ujarnya.

Baca juga: Densus 88 dan BP2MI kolaborasi cegah radikalisme di kalangan PMI

Menurut dia, NTT memiliki toleransi yang kuat dan sudah cukup lama terjaga. Masyarakat NTT telah hidup dalam ketenteraman dan hidup bersaudara bukan karena agama, tetapi memang dikuatkan dengan budaya.

Baca juga: FKPT NTT nilai kaum muda mampu jadi corong cegah radikalisme

Oleh karena itu, kekuatan yang ada itu harus dijaga dan dikuatkan lagi sehingga tidak muda digoyang.