Kupang, (AntaraNews) - Pemerintah Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, menyebutkan korban banjir akibat jebolnya bendungan Pukdale bertambah dari 40 kepala keluarga menjadi 90 kepala keluarga.
"Warga yang terdampak bencana banjir akibat jebolnya bendungan Pukdale sebanyak 90 kepala keluarga. Penambahan jumlah warga yang terdampak setelah pemerintah kelurahan melakukan pendataan secara langsung ke rumah-rumah warga yang menjadi korban bencana banjir," kata Lurah Naibonat, Daniel Leo Manggi kepada Antara di Naibonat, Jumat, (1/2).
Baca juga: Warga Kabupaten Kupang diimbau waspadai banjir
Baca juga: Pemkot Kupang segera perbaiki drainase
Baca juga: Perekaman e-KTP di Kabupaten Kupang terkendala banjir
Warga korban banjir yang tersebar dia dua RT yaitu RT 09 sebanyak 40 KK dan RT 11 terdapat 50 KK yang ikut terdampak bencana banjir pada Kamis (31/1) malam.
Menurut dia, para korban banjir di Naibonat itu semua telah kembali ke rumah masing-masing setelah air banjir yang sempat mengenangi rumah warga mulai surut. "Msyarakat telah membersihkan rumah mereka yang sempat terendam air banjir secara mandiri karena air banjir sudah surut," kata Daniel.
Para korban banjir membersihan prabot-prabot rumah tangga serta membersihan lumpur maupun berbagai jenis sampah dalam rumah warga yang sempat terbawah air banjir.
Daniel mengatakan belum ada distribusi bantuan tangap darurat dari BPBD Kabupaten Kupang untuk para korban bencana banjir di daerah itu.
Kendati demikian kata dia, BPBD Kabupaten Kupang telah memberikan penanganan darurat terhadap para korban bencana dengan melakukan evakuasi terhadap para korban banjir.
"Pada saat terjadi banjir Kamis (31/1) malam tim dari BPBD turun kelokasi bencana untuk membantu proses evakuasi terhadap para korban, sedangkan bantuan tangap darurat belum ada sampai saat ini," kata Daniel.
Baca juga: banjir putuskan akses transportasi di kupang
Baca juga: Banjir di Kupang Tengah Mulai Surut