Jakarta (ANTARA) -
Sepanjang pekan lalu, rupiah sempat menguat di awal pekan, namun kemudian melemah usai pemilihan umum (pemilu) RI, sejalan dengan menurunnya kinerja ekspor Indonesia akibat melemahnya permintaan batu bara Tiongkok pada Januari 2024.
Pada Januari 2024, ekspor Indonesia sebesar 20,52 miliar dolar AS, turun 8,34 persen dibanding Desember 2023 (mom) atau turun 8,06 persen dari periode yang sama tahun lalu (yoy).
Sementara volume perdagangan obligasi Pemerintah Indonesia mencatat rata-rata Rp29,21 triliun pada pekan lalu, lebih tinggi dibandingkan volume pekan sebelumnya, sebesar Rp23,55 triliun.
Kepemilikan asing pada obligasi Pemerintah Indonesia turun Rp1,24 triliun menjadi Rp839 triliun (14,63 persen dari total penyebaran) pada 13 Februari 24.
Josua memproyeksikan rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.600 per dolar AS sampai dengan Rp15.700 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca juga: Kurs Rupiah menguat dipengaruhi sentimen kebijakan suku bunga AS
Baca juga: Rupiah Selasa sore melemah karena sikap Fed yang hawkish
Baca juga: Kurs Rupiah awal pekan melemah menjelang rilis PDB 2023
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah melemah karena indeks harga produsen AS naik