Kupang (ANTARA News NTT) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat sekitar 51 unit rumah warga milik masyarakat daerah ini rontok dihajar angin kencang sepanjang Desember 2018 sampai Januari 2019.
"Dampak kerusakan terbanyak terjadi di Kabupaten Kupang, dan membuat para penghuninya harus mengungsi," ," kata Kepala BPBD Provinsi NTT Tini Tadeus kepada Antara di Kupang, Kamis (7/2).
Data yang dihimpun Antara menunjukkan, jumlah kerusakan yang paling banyak terjadi di Kabupaten Kupang yakni sebanyak 27 rumah yang terdampak angin puting beliung.
Selain itu, 12 rumah di Kabupaten Sikka yang rusak akibat angin kencang, 11 rumah di Kabupaten Sumba Timur, dan satu rumah di Kabupaten Belu.
"Ada rumah warga yang mengalami kerusakan parah sehingga korban harus mengungsi ke tetangga maupun keluarganya seperti yang terjadi di Sumba Timur dan Kabupaten Kupang," katanya.
Ia mengatakan angin puting beliung juga menghajar fasilitas pendidikan, seperti kerusakan satu ruang kelas dan satu ruang perpustakaan di Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu serta SMAN-3 Takari di Kabupaten Kupang.
Menurut Tadeus, dampak kerusakan akibat bencana ini ditangani oleh masing-masing pemerintah daerah berupa bantuan logistik dan bahan-bahan bangunan.
Baca juga: Dua SD di Kabupaten Kupang diterjang puting beliung
Baca juga: Bencana alam di NTT didominasi puting beliung dan banjir