"Pelatihan ini diharapkan memberikan peluang bagi peserta pelatihan untuk berwirausaha, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan baik bagi dirinya maupun keluarga," kata Kepala Transnaker Nagekeo Petrus Aurelius Asan dalam keterangannya yang diterima di Labuan Bajo, Senin, (29/7).
Ia menjelaskan, belasan peserta itu merupakan warga Kabupaten Nagekeo yang telah melalui proses seleksi dan mengikuti pelatihan selama 10 hari sejak 23 Juli 2024 hingga 2 Agustus 2024 di Bengkel Putra Andu Nusa Kelurahan Danga Kecamatan Aesesa.
"Pelatihan 10 hari ini setara dengan 80 jam pelajaran -JPL-," ujarnya.
Pelatihan yang dilakukan, katanya, untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang memiliki keahlian dan kemampuan dalam pekerjaan di bidang mebel, serta menciptakan wirausaha baru dan menyiapkan tenaga kerja agar terserap di pasar kerja.
Sementara itu pihak Transnaker Kabupaten Nagekeo menggandeng Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi NTT untuk melakukan pelatihan.
Instruktur pelatihan mebel kayu Donny Kana mengatakan, peserta pelatihan mendapatkan teori dan praktik dalam pelatihan mebel.
"Peserta akan mendapatkan delapan sampai sembilan materi, kemudian kami melakukan demonstrasi untuk kegiatan praktiknya," katanya.
Kategori penilaian terhadap peserta meliputi tiga aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja atau etos kerja mereka. Target yang ingin dicapai adalah setiap peserta harus bisa menyelesaikan setiap materi.
Baca juga: Pemkab Mabar latih pelaku UMKM olah bahan pangan lokal
Baca juga: Pemkab Mabar latih pelaku UMKM olah bahan pangan lokal
"Kalaupun ada produk jadi misalnya
lemari atau kursi yang bisa dihasilkan itu bonus, target kita itu setiap peserta pelatihan menguasai setiap unit materi yang berjumlah delapan sampai sembilan unit itu," jelasnya.
Baca juga: PLN dan ESDM gelar pelatihan konversi motor listrik di SMK
Baca juga: PLN dan ESDM gelar pelatihan konversi motor listrik di SMK
Pelatihan mebel kayu itu dibuka secara resmi oleh Asisten 1 Setda Nagekeo Imanuel Ndun.