"Cuaca di Manggarai Barat pada musim kemarau beberapa hari terakhir cenderung berawan atau mendung dan berpotensi hujan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran dihubungi di Labuan Bajo, Selasa, (30/7).
Ia menambahkan, hujan yang turun di musim kemarau seringkali disebabkan oleh fenomena gelombang atmosfer. Saat ini gelombang atmosfer yang sedang aktif di wilayah NTT adalah gelombang Rossby.
Gelombang Rossby, lanjut dia, adalah pola gelombang besar di atmosfer yang memiliki dampak signifikan terhadap cuaca di berbagai belahan dunia.
Gelombang ini terbentuk akibat rotasi bumi yang mempengaruhi arus udara di atmosfer. Gelombang Rossby bergerak dari timur ke barat dan dapat mengubah aliran udara, menyebabkan pergeseran dalam pola cuaca.
Ia menambahkan, gelombang Rossby ini memiliki karakteristik membawa massa udara yang bersifat basah sehingga sebuah wilayah sering dilanda kondisi hujan atau mendung.
Selain itu, kata dia, gelombang Rossby Ekuator juga dapat menimbulkan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, meskipun sedang berada pada musim kemarau.
Lebih lanjut, biasanya fenomena ini umumnya bisa berlangsung 7-10 hari di wilayah Indonesia, tergantung pada kecepatan pergerakan gelombang dan kondisi atmosfer lainnya.
"Untuk wilayah Manggarai Barat dan sekitarnya diperkirakan kondisi ini masih berlangsung hingga 3 Agustus 2024 dengan gambaran kondisi cuaca umumnya berawan dan berpotensi hujan," katanya.
Ia juga meminta warga mengikuti dan memantau informasi cuaca dari BMKG Stasiun Meteorologi Komodo untuk dapat memperoleh kondisi cuaca terkini di wilayah Manggarai Barat.
Baca juga: BMKG ingatkan warga 12 kabupaten di NTT waspadai hujan lebat
Baca juga: BMKG ingatkan risiko hujan lebat di sejumlah daerah
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG imbau warga Manggarai Barat waspadai potensi hujan deras