Kupang (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih ada.
"Potensi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih akan terjadi karena masih ada suplai magma dari dalam," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi P Hadi Wijaya dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Selasa, (3/9).
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Badan Geologi periode 23-31 Agustus, terekam 41 kali letusan, 59 kali gempa hembusan, 81 kali harmoik, 44 kali vulkanik dangkal, dan 53 kali vulkanik dalam.
Dia mengatakan gempa vulkanik dangkal, harmonik, embusan, dan gempa letusan sedikit mengalami kenaikan.
Hal itu mengindikasikan aktivitas lebih banyak terjadi di permukaan.
Selain itu, gunung api yang status aktivitas vulkanik saat ini Level III atau Siaga tersebut juga mengalami inflasi pada tubuh gunung.
Hal itu mengindikasikan kemungkinan adanya suplai magma ke permukaan.
"Yang menandakan potensi erupsi masih akan terjadi," kata Hadi.
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, telah terjadi empat kali letusan atau erupsi sejak pukul 00.00 hingga 12.00 Wita.
Badan Geologi tetap merekomendasikan masyarakat di sekitar gunung tersebut atau pengunjung dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari pusat erupsi.
Hal serupa juga berlaku untuk sektoral 4 km pada arah utara-timur laut dan 5 km pada sektor timur laut dari puncak gunung tersebut.
Baca juga: Badan Geologi: Gempa Tektonik lokal pengaruhi letusan Gunung Lewotobi
Baca juga: Badan Geologi: Gunakan masker hindari debu vulkanik Gunung Lewotobi
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi: Waspada, potensi erupsi Gunung Lewotobi masih ada
Badan Geologi sebut potensi erupsi Gunung Lewotobi masih ada
...Potensi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih akan terjadi karena masih ada suplai magma dari dalam, kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi P Hadi Wijaya dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Selasa, (3/9)