Danrem 161/WS: Kemanunggalan TNI dan rakyat jadi modal untuk keutuhan bangsa

id NTT,HUT TNI,Lantamal VII Kupang

Danrem 161/WS: Kemanunggalan TNI dan rakyat jadi modal  untuk keutuhan bangsa

Sejumlah prajurit TNI mengikuti defile pasukan saat perayaan HUT Ke-79 TNI di Kupang, NTT, Sabtu (5/10/2024). ANTARA/Kornelis Kaha

Kekuatan kita yang paling dahsyat adalah rakyat kita sendiri, tentunya hal ini menjadi modal bagi TNI untuk tetap bekerja sama dengan rakyat dalam bingkai kemanunggalan untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara...
Kupang (ANTARA) - Komandan Korem 161/Wirasakti Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes mengatakan bahwa di usia TNI yang ke-79 kemanunggalan TNI dan rakyat tetap dipertahankan untuk menjadi modal dalam keutuhan bangsa dan negara Indonesia.

“Kekuatan kita yang paling dahsyat adalah rakyat kita sendiri, tentunya hal ini menjadi modal bagi TNI untuk tetap bekerja sama dengan rakyat dalam bingkai kemanunggalan untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara,” katanya di Kupang, Sabtu, (5/10).

Hal ini disampaikan Danrem usai menghadiri upacara HUT Ke 79 TNI yang kali ini berpusat di Markas Lantamal VII Kupang di desa Bolok, Kabupaten Kupang, NTT.

Dia mengatakan TNI dalam berbagai program terus berusaha mendukung pemerintah dan masyarakat dalam hal ketahanan pangan dan air bersih, rumah tidak layak huni (RTLH) dan stunting.

Menurut dia, wilayah NTT saat ini masih bermasalah dengan stunting, air bersih, RTLH serta masalah pertanian. Oleh karena itu selama ini TNI selalu berusaha menghadirkan air bersih dengan program pompa hidran dan bantuan sumur bor.

Selain itu juga untuk mendukung program rumah layak huni, dan TNI sudah membangun rumah layak huni bagi masyarakat. Kemudian, untuk mengatasi stunting TNI sendiri mempunyai program Bapak Asuh bagi keluarga dengan anak yang menderita stunting.

Baca juga: TNI ajak warga NTT saksikan pameran alutsista di Lantamal Kupang

Baca juga: Komandan Korem ajak personel TNI hormati jasa para pahlawan


“Kami yakin bahwa dengan kekuatan TNI-Rakyat berbagai tantangan seperti yang ada di NTT bisa teratasi,” ujar dia.