Garda terdepan kesuksesan Pilkada itu bernama KPPS

id PIlkada NTT,Pilkada Kota Kupang,Pilkada Serentak 2024,Kaum difabel,KPPS garda terdepan Pemilu Pilkada,Artikel politik Oleh Kornelis Kaha

Garda terdepan kesuksesan Pilkada  itu bernama KPPS

Indriawati (41) salah satu anggota KPPS difabel yang tetap melayani pemilih usai mencoblos. ANTARA/Kornelis Kaha

KPU tidak ingin ada diskirimasi antara kaum difabel dengan petugas pada umumnya, apalagi hal tersebut sudah diatur dalam undang-undang...
Kupang (ANTARA) - Indriawati (41), salah satu anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) sibuk melayani pemilih yang sudah selesai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 03 di Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, .

Sambil duduk di atas kursi rodanya yang berwarna hitam, dia dengan serius terus melayani para pemilih. Di atas mejanya terdapat satu botol tinta yang digunakan untuk mencelupkan jari, usai para pemilih mencoblos di bilik suara.

Kemudian, di depannya terdapat sekitar dua sampai tiga lembar kertas berisi nama-nama daftar pemilih tetap (DPT) yang terdaftar di TPS tersebut.

Dengan senyuman, ia mengarahkan para pemilih yang sudah mencoblos untuk mencelupkan jarinya di botol tinta yang sudah disiapkan di atas meja.

Indriawati merupakan seorang difabel daksa yang terpaksa menggunakan kursi roda, setelah kecelakaan yang minimpa dirinya pada tahun 2003.

Wanita kelahiran 1981 itu sudah hampir 26 tahun tidak bisa berjalan selayaknya orang normal. Meskipun begitu, dia tidak pernah mau menyerah pada keadaan.

Mendapatkan informasi dari komunitas difabel di Kota Kupang bahwa ada pembukaan untuk kaum difabel menjadi petugas KPPS, dia kemudian berdiskusi dengan suaminya.

Setelah diizinkan oleh keluarganya, dia kemudian mendaftar. Dari sekian banyak difabel yang mendaftar, Indriawati kemudian menjadi satu dari empat orang difabel yang terpilih.

Kesehariannya memang hanya dilakukan di atas kursi roda. Selama masa tahapan pilkada, dia turut membantu proses pelaksanaan sosialisasi bersama rekan-rekannya di lingkungan TPS 03 tersebut.

Indriawati merasa bersyukur, walaupun dia memiliki kekurangan, dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar juga turut membantu dirinya tetap semangat menjalankan tugas, khususnya untuk menyukseskan pelaksanaan pilkada di Kota Kupang.

Hanya saja, wanita yang dianugerahi lima anak itu menyadari bahwa dalam mendukung suksesnya pelaksanaan pilkada di Kota Kupang, dia tidak bisa sepenuhnya terlibat karena keterbatasan fisiknya.

Dia bersyukur karena keluarga dan teman-teman yang terlibat dalam kepenitiaan pilkada sangat mendukung. Mereka juga mengerti keadaan Indriawati, sehingga beberapa kegiatan, seperti mengantar undangan ke calon pemilih tidak selalu dilibatkan.

Ketua KPPS di TPS 03 Matilda da Silva pun menilai bahwa selama menjadi anggota KPPS, di tengah kekurangannya, Indriawati selalu berperan aktif untuk menyukseskan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang serta Pilgub NTT.

Sebagai Ketua KPPS, dia tidak memaksakan lebih jauh pekerjaan-pekerjaan sulit yang harus dikerjakan oleh Indriawati. Meskipun demikian, beberapa kali dalam proses pengantaran undangan, Indriawati, dengan kekurangannya, selalu turut serta.

Bagi Indriawati, pengalaman pertamanya terlibat menjadi KPPS merupakan pengalaman berharga bagi dirinya. Di tengah kekurangannya tersebut dan sebagai warga Kota Kupang, dia mendoakan agar pelaksanaan pilkada di Kota Kupang berjalan aman dan lancar.


Garda terdepan