Jakarta (ANTARA) - Wahana Visi Indonesia (WVI) berkomitmen membantu memenuhi hak pendidikan anak-anak yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada awal November lalu.
"Setelah dua bulan merespons tanggap bencana kami lakukan, kami menyaksikan hidup anak dan masyarakat dapat berjalan lebih baik. Meski begitu, upaya pemulihan setelah bencana masih harus terus diupayakan," kata Direktur Nasional Wahana Visi Indonesia Angelina Theodora, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, (31/12).
Angelina menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan upaya mereka dalam membantu memulihkan kehidupan warga terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan upaya kami saat ini dilakukan secara tepat, terutama terkait kegiatan pendidikan anak di masa tanggap bencana," ujarnya.
Diketahui, sebagai wujud respons bencana, Wahana Visi Indonesia telah berada di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) selama dua bulan untuk memberi dukungan kepada anak-anak dan masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Pada akhir masa responsnya, WVI berfokus pada sektor pendidikan anak dalam masa tanggap bencana, dukungan psikososial, air bersih dan sanitasi, serta perlengkapan hunian sementara.
Dalam waktu dua bulan respons bencana, WVI telah menyalurkan bantuan non-pangan, antara lain 315.000 liter air bersih, 17.800 masker medis, 569 paket tenda, dan 3.300 paket sekolah yang terdiri atas tas dan alat perlengkapan sekolah.
Seluruh bantuan itu merupakan dukungan dari berbagai donor yang memiliki misi kemanusiaan yang sama bagi Flores Timur, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Sun Life Indonesia, serta masyarakat umum melalui platform penggalangan dana.
Sebanyak 7.309 orang dari 2.708 rumah tangga telah mendapatkan manfaat dari bantuan WVI.
Sebagai organisasi kemanusiaan yang fokus pada anak, WVI juga telah memberi dukungan psikososial dan pendidikan untuk 1.905 anak-anak yang terdampak pada masa tanggap bencana itu.
WVI bekerja sama dengan Universitas Nusa Nipa yang mengirimkan 35 relawan mahasiswa dan dosennya terkait kegiatan psikososial dan pendidikan tersebut.
Vania, siswa kelas 4 SD di salah satu desa terdampak mengaku senang menerima bantuan itu.
“Saya sangat senang, karena saya mendapatkan tas dan di dalamnya ada pensil warna, bolpoin, buku, dan penggaris. Dengan perlengkapan sekolah ini, saya bisa belajar. Terima kasih WVI dan semua yang membantu saya dan teman-teman saya tetap bisa belajar," ujarnya.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi dua kali
Baca juga: Badan Geologi turunkan status Gunung Lewotobi menjadi level siaga