Desa Hadakewa Lembata kembangkan wisata kuliner dan wahana bermain

id NTT,Lembata,Desa Hadakewa,Wisata baru,BUMDEs Tujuh Maret

Desa Hadakewa Lembata kembangkan wisata kuliner dan wahana bermain

Lokasi objek wisata baru di antaranya kuliner dan wahana bermain yang dikembangkan di Desa Hadakewa, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/HO-Kepala Desa Hadakewa Klemens Kwaman)

Pengembangan wisata kuliner dan wahana bermain atau outbound ini sedang dalam pengerjaan dengan pembangunan gazebo, lampu-lampu, dan jalan setapak tiga dimensi, dan prasasti nama lokasi

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur mengembangkan objek wisata baru berupa kuliner dan wahana bermain guna meningkatkan perekonomian masyarakat di desa setempat.

“Pengembangan wisata kuliner dan wahana bermain atau outbound ini sedang dalam pengerjaan dengan pembangunan gazebo, lampu-lampu, dan jalan setapak tiga dimensi, dan prasasti nama lokasi,” kata Kepala Desa Hadakewa, Klemens Kwaman, ketika dihubungi dari Kupang, Senin, (26/10).

Baca juga: BUMDes di Hadakewa tambah kapal perkuat pasokan ikan teri

Ia mengatakan pengembangan objek wisata baru ini memanfaatkan potensi hasil perikanan mau pun keindahan alam pantai agar bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi pemerintah desa dan masyarakat setempat.

Klemens menjelaskan wisata kuliner yang dikembangkan ialah ikan teri yang sudah menjadi komoditi unggulan Desa Hadakewa maupun olahan ikan.

Sementara untuk wahan bermain yang dibangun di antaranya di antaranya berupa, titian tali, titian balok, titian gantung, spider wab, dan flying fox.

Salah satu fasilitas jalan tiga dimensi di lokasi objek wisata berupa wisata kuliner dan wahana bermain yang dikembangkan di Desa Hadakewa, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/HO-Kepala Desa Hadakewa Klemens Kwaman)

“Kami memanfaatkan lahan sekitar 400 meter persegi yang dibagi dua yakni bagian timur untuk wisata kuliner dan barat untuk wahana bermain,” katanya.

Klemens menjelaskan, untuk pengembangan awal objek wisata baru itu, pemerintah desa menggelontorkan anggaran sekitar Rp416 juta.

Pihaknya berencana pada 2021 mendatang, akan menambah kembali pembangunan fasilitas pendukung lain berupa wahana air.

Baca juga: Permintaan ikan teri Hadekewa dari Jakarta meningkat

Ia menambahkan, pada tahap awal pengembangan wisata baru ini dilakukan oleh pemerintah desa dan selanjutnya akan diserahkan ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tujuh Maret yang sudah menjalani usaha ikan teri.

“Sekarang pekerjaan belum selesai namun rencananya setelah selesai maka akan diluncurkan pada 31 Desember 2020 dan selanjutnya diserahkan untuk dikelola melalui BUMDes kami,” katanya.