Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar) melalui Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) menggelar pelatihan tata kelola kelembagaan desa wisata kepala pengurus dan anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Warloka Pesisir, Kecamatan Komodo.
"Ketika desa wisata ini sudah siap, maka pemerintah daerah akan mendorong wisatawan yang datang ke Labuan Bajo tidak hanya ke berkunjung ke Taman Nasional Komodo, tetapi juga menikmati keindahan panorama alam serta keunikan budaya yang dimiliki desa wisata" kata Disparekrafbud Manggarai Barat Stefanus Jemsifori dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Senin.
Ia menambahkan pelatihan tersebut merupakan komitmen Pemkab Manggarai Barat dalam mengoptimalkan potensi desa wisata melalui Program Fasmadewi.
Ia menjelaskan pelatihan tersebut menghadirkan dua pemateri yakni Kepala Dinas Pemerintah Masyarakat Desa (PMD) Manggarai Barat Pius Baut dan Ketua Pokdarwis Cunca Plias Desa Wisata Wae Lolos Robert Perkasa.
Pada tahun 2025, lanjut dia, Disparekrafbud Manggarai Barat melakukan penguatan usaha wisata Desa Warloka Pesisir di Kecamatan Komodo dan Desa Watu Tiri di Kecamatan Lembor Selatan.
"Desa Warloka Pesisir kedepannya menjadi kampung nelayan modern, kalau berjalan bersama dengan desa wisata akan mendongkrak pertumbuhan wisata," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemerintah Masyarakat Desa (PMD) Manggarai Barat Pius Baut mengatakan pengembangan desa wisata tidak hanya soal keindahan alam, namun aktivitas masyarakat desa menjadi hal penting dalam pengelolaan desa wisata.
Karena itu, ia mendorong Pokdarwis Desa Warloka Pesisir dapat menjadikan aktivitas masyarakat pesisir sebagai daya tarik utama.
"Kampung Warloka Pesisir terdiri dari tiga suku besar yaitu Manggarai, Bajo dan Bima, ketiganya masing-masing dengan bahasa daerah berbeda sehingga ini adalah kekuatan dalam pengembangan potensi bagaimana satu komunitas masyarakat memiliki tiga suku, tiga bahasa daerah dengan tradisi berbeda namun dapat bersatu dalam satu komunitas masyarakat," katanya.
Pius juga menekankan kelembagaan Pokdarwis merupakan kelembagaan desa yang memiliki peran penting dalam menjalankan usaha wisata di desa, serta meningkatkan pendapatan masyarakat desa dari sektor pariwisata.
"Anggota Pokdarwis harus memiliki passion yang kuat menjalankan usaha wisata di desa, harus berani melakukan inovasi baru," katanya.
Ketua Pokdarwis Cunca Plias Desa Wisata Wae Lolos Robert Perkasa menekankan pentingnya kekompakan pengurus dan anggota Pokdarwis Desa Warloka Pesisir dalam pengelolaan desa wisata.
Kekompakan dan memiliki visi yang sama, kata dia, menjadi modal utama Pokdarwis dapat mengembangkan usaha wisata di desa.
Robert juga menjelaskan keterbukaan dalam pengelolaan desa wisata dapat menghindari kecurigaan dari masing-masing anggota.
"Pengelolaan Desa Wisata di Wae Lolo sangat transparan terutama soal pendapatan dari usaha wisata dan keterbukaan itu membuat kami tidak saling curiga yang membuat kekompakan sesama anggota Pokdarwis terawat baik," katanya.