Labuan Bajo (ANTARA) - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi dua kali pada Jumat (2/5).
Keterangan dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan kedua erupsi itu terjadi pada pukul 11.07 Wita dan 12.00 Wita.
Pada erupsi pertama tinggi kolom abu teramati kurang lebih 3.500 meter di atas puncak gunung itu atau sekitar 5.084 meter dari permukaan laut (mdpl). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi kurang lebih satu menit 19 detik.
Pada erupsi kedua tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 2.584 mdpl.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.
Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 18,5 mm dan durasi kurang lebih dua menit 39 detik.
Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada status Level III (Siaga). Oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Masyarakat juga diimbau tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki juga diminta untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.