Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur manargetkan pada tahun 2020, semua sekolah di provinsi berbasis kepulauan itu sudah harus bisa menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
"Gubernur sudah perintahkan supaya pada tahun 2020, semua sekolah harus menggelar UNBK, dan kami akan membantu mempersiapkan sekolah-sekolah di NTT," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Benyamin Lola kepada wartawan di Kupang, Selasa (19/3), terkait dengan masih banyaknya sekolah yang belum bisa melaksanakan UNBK dalam tahun ini.
Ia menjelaskan dalam ujian nasional tahun 2019, baru sekitar 70 persen SMA dan 83 persen SMK di NTT sudah menggelar UNBK, sedang sisanya masih menggelar ujian nasional berbasis kertas pensil (UNKP).
Kondisi ini berarti bahwa, hanya tinggal sedikit sekolah saja yang ada di provinsi berbasis kepulauan itu yang masih menggelar ujian nasional kertas pensil (UNKP).
Saat ini, baru empat dari 21 kabupaten/kota di NTT yang sudah menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA/SMK 100 persen pada tahun 2019 ini.
Empat kabupaten yang sudah mengelar UNBK itu adalah Kabupaten Nagekeo, Ende, Ngada dan Timor Tengah Utara (TTU).
Menurut dia, Pemerintah NTT pada tahun 2019 ini telah mengalokasikan sejumlah dana untuk pengadaan sarana komputer dan server, guna membantu sekolah-sekolah yang belum bisa menyelenggarakan UNBK.
Pengadaan peralatan pendukung UNBK ini, diharapkan dapat mengurangi prosentasi penyelenggaraan ujian nasional kertas pensil di wilayah itu. "Artinya, target UNBK untuk semua sekolah di NTT tahun depan, tidak bisa ditawar-tawar lagi," katanya menegaskan.
Baca juga: 83 persen SMK di NTT gelar UNBK
Baca juga: Baru empat kabupaten di NTT gelar UNBK SMA/SMK
Tahun 2020 semua sekolah di NTT sudah menggelar UNBK
Pemerintah Provinsi NTT manargetkan pada tahun 2020, semua sekolah di provinsi berbasis kepulauan itu sudah harus bisa menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK).