Kupang, NTT (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena menilai potensi arus laut di Flores Timur dapat digunakan untuk membantu kekurangan listrik di Pulau Flores, NTT.
"Ini adalah bagian dari energi baru terbarukan yang mesti kita dorong untuk dipakai," katanya di Kupang, NTT, Selasa.
Hal tersebut disampaikannya saat menerima audiensi tim Tidal Bridge Belanda terkait perkembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) Larantuka.
Proyek PLTAL yang terintegrasi dengan Jembatan Pancasila Palmerah di Selat Larantuka ini telah melalui tahapan feasibility study (FS), amdal, dan studi interkoneksi PT PLN, serta memperoleh dukungan pendanaan dari Bank Pembangunan Belanda (FMO/Invest International).
Menurut Gubernur Melki, proyek PLTAL yang akan dikerjakan di wilayah timur Pulau Flores ini adalah bagian dari energi baru terbarukan yang mesti didorong pelaksanaannya guna mendukung pasokan listrik di Pulau Flores.
"Potensi arus lautnya bisa digunakan untuk membantu kekurangan listrik di Flores saat ini," tambah dia.
Melki memastikan untuk mendukung percepatan pelaksanaan proyek PLTAL ini, Pemerintah Provinsi NTT akan berkomunikasi dengan Kementerian ESDM dan pihak terkait lainnya.
"Tadi kita dengar dalam sepuluh tahun terakhir ini relatif belum ada perkembangan berarti, kami tentu akan bersama dengan tim Tidal Bridge dari Belanda, kami akan pastikan bahwa Pemerintah Provinsi NTT akan membantu agar bagaimana proyek ini bisa dilaksanakan dan betul-betul bisa digunakan sebagai satu pembangkit listrik di Flores yang saat ini ketika masuk kondisi puncak itu sudah pada kondisi yang relatif kritis," tambahnya.
President Director PT Tidal Bridge Indonesia Latif Gau dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa pembangunan pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga arus laut di wilayah ini sangat potensial dan memberikan manfaat lebih untuk masyarakat NTT.
Berdasarkan hasil observasi arus laut dan kondisi geografis, Nusa Tenggara Timur memiliki potensi alamiah yang ideal untuk pengembangan energi listrik bertenaga arus laut.
PLTAL Larantuka ditargetkan dapat menghasilkan energi hingga 100 megawatt (MW).
Terkait pendanaan, Latief menyampaikan bahwa sejak 2018, telah ada persetujuan kerja sama pembangunan antara Tidal Bridge dan PT PLN (Persero).
Namun, dokumen amdal yang telah terbit sebelumnya telah kedaluwarsa, sehingga perlu dilakukan pembaruan izin lingkungan dan perizinan teknis lainnya.

