PLN NTT optimistis bisa mengejar rasio elektrifikasi hingga 90 persen

id PT PLN

PLN NTT optimistis bisa mengejar rasio elektrifikasi hingga 90 persen

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) Djoko Abumanan (kiri). (ANTARA FOTO/Dok. Humas PT PLN Wilayah NTT)

PT PLN (Persero) Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara optimististis bisa mengejar rasio elektrifikasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur hingga 90 persen pada akhir 2019.
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara optimististis bisa mengejar rasio elektrifikasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur hingga 90 persen pada akhir 2019.

"PLN siap kerja keras melayani masyarakat NTT untuk mengejar ketertinggalan RE (rasio elektrifikasi) yang saat ini baru 71 persen per Maret 2019 dan akan menembus hingga 90 persen di akhir tahun ini," kata Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) Djoko Abumanan dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Kupang, Selasa (14/5).

Ia mengatakan berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di provinsi berbasis kepulauan ini, seperti menghadirkan program penyambungan listrik secara gratis untuk 11.000 rumah tangga tidak mampu di NTT.

Untuk merealisasikan program tersebut, PLN harus menambahkan infrastruktur baru berupa jaringan tegangan menengah dan rendah dengan dilengkapi trafo distribusi, karena sebagian rumah warga belum tersedia jaringan listrik.

Pihaknya juga terus mengejar pembangunan jaringan transmisi, gardu induk, serta gencar melistriki desa-desa di provinsi berbasiskan kepulauan ini yang belum tersentuk listrik.

Ia mencontohkan pembangunan jaringan transmisi sepanjang 70 kilovolt (Kv) di Pulau Flores yang saat ini terus dilakukan dengan target akan selesai pada akhir 2019.

Baca juga: Tahun ini, pembangunan transmisi 70 kv Pulau Flores sudah tuntas

Dia menjelaskan pembangunan kelistrikan di NTT memiliki tantangan tersendiri, terutama karena kondisi geografis berupa kepulauan dengan banyak desa yang tersebar di kawasan perbukitan dan lembah yang curam.

"Dengan kondisi medan seperti ini maka untuk mobilisasi material juga membutuhkan waktu tersendiri karena dilakukan dengan tenaga manusia secara bersama-sama," kata dia.

Ia menambahkan untuk mencapai rasio elektrifikasi 90 persen itu dibutuhkan dukungan secara penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat, terutama berkaitan dengan pembebasan lahan untuk dilalui jaringan listrik.

Baca juga: PLN NTT tuntaskan sambungan listrik gratis untuk 11.000 rumah tangga
Baca juga: 847 rumah tangga di Belu tersambung listrik gratis