SLI dinilai efektif tingkatkan produksi pertanian

Kupang (ANTARA) - Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Apolinaris Geru mengatakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) efektif untuk meningkatkan produksi pertanian di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Sudah banyak testimoni dari petani yang merasakan manfaat setelah mendapatkan pengetahuan mengenai cuaca dan iklim melalui Sekolah Lapang Iklim (SLI),  tingkat produksi mereka mulai meningkat," kata Apolinaris Geru kepada Antara di Kupang, Kamis (23/5).

Dia mengemukakan hal itu ketika ditanya tentang manfaat SLI dalam mendorong peningkatan produksi pertanian di wilayah NTT, disela kegiatan pembukaan Sekolah Lapang Iklim (SLI) serta sosialisasi Agroklimatologi Provinsi NTT.

Menurut dia, salah satu bukti nyata manfaat dari program unggulan BMKG ini adalah terjadi di Dusun II, Desa Noentuka, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Di dusun ini, kata Apolinaris, para petani berhasil meningkatkan hasil panen secara signifikan dari yang awalnya 5 ton/ha menjadi 10.9 ton/ha atau dua kali lipat dari rata-rata.

Peningkatan produksi ini terjadi setelah para petani mendapatkan pengetahuan mengenai cuaca dan iklim, melalui Sekolah Lapang Iklim (SLI) yang merupakan program unggulan BMKG.

Artinya, SLI yang digelar BMKG ini telah membantu para petani untuk mendapatkan informasi iklim yang tepat, sehingga produksi pertanian mereka meningkat. Saat ini, BMKG telah mencetak 500-600 alumni SLI yang tersebar di semua wilayah di provinsi berbasis kepulauan itu.

Alumni SLI ini antara lain berasal dari unsur dinas pertanian tanaman pangan, Babinsa, petani dan petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL), dengan tugas memberikan informasi iklim yang tepat bagi para petani agar bisa menanam secara cepat, tepat, akurat dan mudah dipahami petani. 

Baca juga: Kadistan harapkan SLI dilaksanakan di seluruh NTT
Baca juga: BMKG: SLI untuk dukung pertanian