Umat Katolik harus rawat agama

id Rawat agama

Umat Katolik harus rawat agama

Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad saat menghadiri Kongres Nasional III Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi Indonesia bertempat di Gereja Katedral Santo Yosef, Kota Pontianak. (ANTARA FOTO/Istimewa)

Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengajak umat Katolik di Kalimantan Barat untuk merawat agama, karena merawat agama sama dengan merawat NKRI.
Pontianak (ANTARA) - Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengajak umat Katolik di Kalimantan Barat untuk merawat agama, karena merawat agama sama dengan merawat NKRI.

"Agama ini harus kita rawat karena merawat agama sama dengan merawat NKRI yang sama-sama kita cintai," kata Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad di Pontianak saat menghadiri pembukaan Kongres Nasional III Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi Indonesia di Pontianak, Sabtu (12/10).

Ia mengatakan bahwa seluruh masyarakat Indonesia telah sependapat bahwa semua agama dilindungi dan dihormati oleh negara.

"Artinya sesama pemeluk agama harus saling menghormati. Untuk itu mari kita bahu membahu untuk menyatukan umat beragama, kalau agama lain disakiti sama dengan menyakiti diri sendiri," katanya.

"Oleh karena itu, kita harus jaga agar jangan sampai menyakiti agama lain, inilah sebenarnya peradaban kita yang perlu dijunjung dan lestarikan," katanya.

Baca juga: BNN gandeng tokoh agama cegah peredaran narkoba
Baca juga: Tokoh agama sebut perbatasan butuh banyak pembangunan


Mantan Aspam Kasad ini berharap dengan dilaksanakannya Kongres Nasional III Komunitas Kerasulan Kerahiman Ilahi Indonesia dapat melahirkan pandangan-pandangan baru sehingga dapat lebih mempertebal rasa iman di antara pemeluk agama Katolik.

Ia berpesan kepada umat Katolik untuk bijak dalam penggunaan media sosial terutama kepada anak-anak. Dirinya mencontohkan banyak gereja-gereja di Eropa hanya orang-orang tua yang mau beribadah.

"Sekarang ini yang diserang adalah individu. Oleh karena itu anak-anak kita perlu dibentengi dan agar mereka senang beribadah diperlukan penguatan nilai-nilai keagamaan," katanya.

Dengan demikian, ujarnya, anak-anak bangga beragama dan ikhlas ke Gereja untuk beribadah sehingga outputnya nanti diharapkan mereka memiliki perilaku yang baik.

Baca juga: Tokoh Agama puji Pemilu di NTT berlangsung tanpa ada kecurangan
Baca juga: Tokoh Agama di NTT memberi apresiasi khusus kepada Presiden Jokowi