Pelanggan indihome di NTT sudah mencapai 20.000 orang

id Indihome

Pelanggan indihome di NTT sudah mencapai 20.000 orang

POH General Manager Telkom Nusa Tenggara Timur, Salvianus (kanan) sedang memberikan keterangan kepada pers terkait sistem pembayaran tagihan Telkom di Kupang, Selasa (21/1/2020). (ANTARA FOTO/Benny Jahang)

"Pelanggan indihome di NTT terus mengalami peningkatan seiring dengan semakin beragamnya program melalui paket indihome," kata POH General Manager Telkom NTT Salvianus..
Kupang (ANTARA) - Pelanggan indihome di Provinsi Nusa Tenggara Timur hingga posisi Januari 2020 telah mencapai 40.000 satuan sambungan dari 20,000 pelanggan di Kota Kupang.

"Pelanggan indihome di NTT terus mengalami peningkatan seiring dengan semakin beragamnya program melalui paket indihome," kata POH General Manager Telkom Nusa Tenggara Timur, Salvianus kepada wartawan di Kupang, Selasa (21/1).

Salvianus mengatakan, 40.000 satuan sambungan itu tersebar di 22 kabupaten/kota serta sejumlah ibu kota kecamatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Beberapa kecamatan di Pulau Flores yang telah terjangkau dengan layanan indihome seperti di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai dan Wolowaru, Kabupaten Ende.

"PT Telkom terus melakukan pengembangan layanan indihome di NTT karena potensi pasarnya sangat besar. Khusus untuk Kabupaten Lembata dan Rote yang sebelumnya belum terjangkau dengan layanan indihome saat ini sudah bisa menikmati layanan indihome setelah adanya fasilitas jaringan fiber optik menuju dua daerah itu," kata Salvianus.
Direktur Consumer Service Telkom Siti Choiriana (kiri) bersama Plt. Asisten Perekonomian & Pembangunan Sekda Rote Ndao Dominggus Modok dalam acara peluncuran layanan IndiHome di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara, Kamis (19/9/2019). (ANTARA FOTO/HO-PT Telkom Indonesia/am).
Khusus Kota Kupang kata Salvianus yang didampingi Junior Manager Customer Care, Telkom NTT, Jusuf Jambres Lona, jumlah pelanggan indohome di Kota Kupang mencapai 20.000 satuan sambungan.

"Pelanggan indihome di Kota Kupang hampir setengah dari jumlah pelanggan indihome di NTT," tegasnya.

Tingginya pelanggan indihome di ibu kota provinsi berbasis kepulauan ini sehingga mendorong PT Telkom terus meningkatkan pelayanan dengan mempermudah sistem pembayaran tagihan Telkom untuk mengantisipasi membeludaknya pelanggan saat membayar tagihan setiap bulannya.

PT Telkom Nusa Tenggara Timur, kata dia, memiliki dua loket system online payment point (SOPP) yaitu satu unit di Kantor Witel NTT di Oebufu namun saat ini tidak beroperasi karena dalam proses perpindahan gedung dan satu loket berada di plasa Telkom.

Menurut dia, setiap tanggal 20 sebagai batas akhir pembayaran tagihan Telkom selalu dipadati pelanggan untuk membayar tagihan Telkom.

"Menghindari terjadi antrian saat pembayaran, kami berharap para pelanggan bisa membayar tagihan sebelum tanggal 20 setiap bulan, sehingga tidak terjadi antrian pembayaran di plasa Telkom seperti terjadi pada Senin (20/1/2020) dengan 900 orang pelanggan yang datang membayar," kata Silvianus.

Menurut dia, pembayaran tagihan Telkom dapat dilakukan melalui Bank, PT Pos dan Giro, Alfamart serta Link Aja maupun fasilitas pembayaran lainnya di Kota Kupang. 
Menteri BUMN (waktu itu) Rini M. Soemarno (kedua kanan) berjalan bersama Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah (kedua kiri) dan Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini (kiri) dengan mengenakan topi Burung Cendrawasih saat tiba di lokasi peluncuran IndiHome Digital Learning di Timika, Papua, Selasa (8/10/2019). (ANTARA FOTO/HO/nz).