Kupang (ANTARA) - Ketua Umum Pesparani tingkat nasional Jamaludin Ahmad menyatakan optimistis bahwa Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional ke-2 tahun 2020 di Kupang pada Oktober mendatang akan memberikan multi efek ekonomi bagi daerah setempat.
"Akan ada lebih dari 10.000 orang yang datang ke NTT mengikuti kegiatan Pesparani Katolik tingkat nasional sehingga akan memberikan multi efek ekonomi yang besar bagi daerah ini," katanya dalam acara peluncuran sayembara logo dan mars Pesparani Nasional ke-2 tahun 2020 di Kupang, Rabu (12/2).
Jamaludin yang juga Asisten I Setda NTT ini mengatakan hadirnya ribuan orang dari luar NTT dan menetap selama beberapa hari untuk mengikuti kegiatan rohani itu akan menggerakkan berbagai sektor seperti penginapan, kuliner, transportasi, dan lainnya.
"Seluruh sektor ekonomi akan berputar di situ, karena itu Pak Gubernur NTT sangat mendukung agenda ini dalam spirit NTT Bangkit NTT Sejahtera," kata Ketua Pengurus NU Wilayah NTT itu.
Ia menjelaskan, pemerintah provinsi yang saat ini menjadikan pariwisata sebagai sektor penggerak utama perekonomian harus diwujudkan dalam aktivitas nyata seperti melalui kegiatan Pesparani Nasional ini.
Baca juga: Uskup: Pesparani ajang memupuk persaudaraan
Baca juga: Jadi tuan rumah Pesparani Nasional 2020, Kota Kupang mulai berbenah
Jamaludin mengatakan, di sisi lain, dengan terpilihnya Kota Kupang selaku ibu kota provinsi sebagai tuan rumah kegiatan maka akan menggerakkan pembangunan infrastruktur penunjang dengan dukungan pemerintah pusat.
"Tentu akan ada intervensi pembangunan seperti perbaikan akses jalan, pembenahan Stadion Oepoi yang menjadi pusat kegiatan, maupun fasilitas penunjang lainnya," katanya.
Selain dampak ekonomi dan pembangunan infrastruktur, lanjut dia, kegiatan ini juga memperkenalkan nilai toleransi dan kebersamaan yang selama ini terawat di NTT sesuai tema kegiatan yakni Dari NTT Untuk Nusantara.
Menurut dia, nilai-nilai seperti ini sangat penting disebarkan ke berbagai daerah di Tanah Air untuk menjaga keutuhan bangsa dari berbagai tantangan.
Turut hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik (LP3K) NTT, Frans Salem, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Kupang, Romo Gerardus Duka, Ketua Pelaksana Pesparani Katolik Nasional II, Sinun Petrus Manuk, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Sarman Marselinus, dan perwakilan dari Polda NTT, AKBP Domi Yampormase.
Baca juga: Ketua NU NTT jadi Ketua Umum Pesparani Nasional
Baca juga: Qasidah jadi acara pembuka Pesparani I Katolik Papua