Pesparani Nasional II momentum branding wisata Kota Kupang

id NTT, Pesparani, Kota Kupang,Branding wisata

Pesparani Nasional II momentum branding wisata Kota Kupang

Dok. Pengunjung menikmati keindahan matahari terbenan atau sunset di pesisir pantai Kelapa Lima di Kota Kupang, NTT, Selasa (21/6/2022)..ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

Kami berkoordinasi dengan Dispar NTT dan Dekranasda untuk beberapa venue dan destinasi wisata serta area kuliner dalam Kota Kupang dan sekitarnya yang direkomendasikan untuk tujuan city tour...

Kupang (ANTARA) - Panitia penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional II 2022 menilai Pesparani Nasional II momentum religi Katolik dan branding Wisata Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Ketua Panitia Pelaksana Pesparani, Sinun Petrus Manuk, kepada wartawan di Kupang, Jumat, (28/10/2022) menjelaskan, selama berada di Kupang, para peserta, selain mengikuti kegiatan Pesparani juga akan diajak untuk melakukan city tour ke beberapa destinasi wisata, area wisata kuliner, dan sentra tenun yang ada di Kota Kupang dan sekitarnya di sela-sela kegiatan.

"Kami berkoordinasi dengan Dispar NTT dan Dekranasda untuk beberapa venue dan destinasi wisata serta area kuliner dalam Kota Kupang dan sekitarnya yang direkomendasikan untuk tujuan city tour," katanya.

Ada beberapa lokasi yang menjadi daerah tujuan wisata, disela-sela kegiatan Pesparani itu, daerah-daerah-daerah itu seperti Pantai Lai Lai Besi Kopan, sentra kuliner Pantai Kelapa Lima, Pantai Lasiana, Taman Doa Oebelo, Museum Kota, Dekranasda, dan beberapa sentra kerajinan tenun ikat dalam kota, serta beberapa area kuliner lainnya.

Sinus Petrus mengatakan bahwa penyelenggaraan event nasional yang melibatkan lebih dari tiga ribu peserta seluruh Indonesia ini juga tidak hanya terlaksana di satu lokasi, namun tersebar di berbagai lokasi yang merupakan venue kegiatan.

Beberapa lokasi itu seperti Aula Eltari Kantor Gubernur Kupang, Aula Gereja St. Yosef Naikoten, Aula Gereja St. Maria Asumpta, St. Maria Imakulata Kampus Unika, Ballroom, dan Auditorium kampus Unika.

"Semoga melalui Pesta ini makin menumbuhkan roh kebersamaan, toleransi, kerukunan, keguyuban, dan mempertebal wawasan kebangsaan dan persaudaraan sejati di seluruh kontingen. Semoga Pesparani Nasional II Kota Kupang ini menjadi persembahan terbaik dari NTT untuk Nusantara," tutup Petrus.

Sebelumnya diberitakan Lembaga Pembinaan Pengembangan PESPARANI Katolik Nasional (LP3KN) Bidang Lomba kembali menggelar Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik II Tingkat Nasional di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), 28 - 31 Oktober 2022.

Pantai Lai Lai Besi Kopan salah satu spont untuk menyaksikan terbenamnya matahari. ANTARA/Ho-BPOLBF

Pesparani Nasional II Indonesia yang mengusung tema "Membangun Persaudaraan Sejati untuk Indonesia Maju' digelar secara hybrid (offline dan online) dan diperkirakan akan dihadiri lebih dari 3.000 peserta dari 34 Provinsi di Indonesia dengan 4 kategori perlombaan antara lain; Paduan Suara, Mazmur, Tutur Kitab Suci, dan Cerdas Cermat.

Pagelaran religi Katolik Indonesia dengan kontingen dari 34 Provinsi di Indonesia ini juga turut melibatkan partisipasi dan peran aktif masyarakat yang diharapkan dapat menambah daya tarik wisata Kota Kupang dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya.

Pelaksanaan Pesparani II Tingkat Nasional 2022 di Kupang merupakan penyelenggaraan kali ke 2. Pesparani I Tingkat Nasional dilaksanakan di Kota Ambon pada tahun 2018.

Penyelenggaraan Pesparani II Tingkat Nasional sendiri harusnya dilaksanakan pada tahun 2020 lalu, namun mengalami penundaan akibat pandemi global Covid-19. Pesparani III Nasional direncanakan di DKI Jakarta sebagai tuan rumah pada tahun mendatang.

Baca juga: Menparekraf apresiasi penyelenggaraan IFG LBM

Dari penyelenggaraan event ini, setidaknya ada 1.417 kamar dari 17 hotel bintang satu hingga empat, dengan total 3.594 tempat tidur yang telah disiapkan untuk menampung para peserta.

Baca juga: Sejumlah musisi dan seniman meriahkan festival Maritim Labuan Bajo

Jumlah ini masih belum termasuk jumlah kamar dan tempat tidur di penginapan dan homestay, serta biara dan asrama.