NTT belum miliki data total jumlah pekerja migran dipulangkan

id NTT,Diskopnaketrans NTT,Pekerja migran NTT,Pemulangan pekerja migran

NTT belum miliki data total jumlah pekerja migran dipulangkan

Dokumentasi pekerja migran yang dipulangkan ke Semarang, Jawa Tengah. (ANTARA/Jessica Wuysang)

Saat ini terkait total jumlah pekerja migran yang akan dipulangkan, belum kami miliki datanya secara keseluruhan

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini belum memiliki data total jumlah pekerja migran dari berbagai negara yang akan dipulangkan ke provinsi berbasiskan kepulauan ini.

"Saat ini terkait total jumlah pekerja migran yang akan dipulangkan, belum kami miliki datanya secara keseluruhan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi NTT Sylvia Peku Djawang, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin (1/6).

Ia mengatakan, informasi yang beredar sebelumnya terkait jumlah pekerja migran NTT yang dipulangkan mencapai 4.000-5.000 orang itu diproyeksikan dari data penempatan para pekerja migran.

Baca juga: Proyeksi kepulangan PMI NTT hanya 293 orang
Baca juga: Gubernur minta semua Pemda di NTT siap terima pekerja migran

Untuk seluruh NTT, lanjut dia, jumlah pekerja migran yang ditempatkan melalui prosedur resmi seperti mengikuti pelatihan dan tercatat di Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, (BP2MI) selama 2016-2019 sebanyak 6.000-an orang.

"Artinya kalau mereka dikontrak selama dua tahun atau pun mengalami perpanjangan secara mandiri berarti perkiraan angka 4.000-5.000 orang bisa masuk seperti itu," katanya lagi.

Sylvia Pekujawang mengatakan, saat ini pihaknya masih secara pelan-pelan dan bertahap mendapatkan data jumlah pekerja migran NTT yang dipulangkan.

Ia mencontohkan seperti data yang diperoleh pihaknya terkait pekerja migran yang dipulangkan pada 30 Mei sebanyak 29 orang.

 

Jumlah tersebut terdiri dari 22 orang yang masuk melalui Nunukan, Kalimantan Utara, tetapi bukan karena COVID-19 melainkan dideportasi akibat berbagai persoalan seperti kasus narkoba, over stay, serta berstatus ilegal, katanya.

Selain itu, lanjut dia, sebanyak 7 orang yang masuk melalui Kepulauan Riau yang saat ini sedang dipersiapkan terkait sarana transportasi yang digunakan ke NTT.

"Dari data ini ini kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan di setiap daerah asal untuk dikoordinasikan lewat gugus tugasnya masing-masing," katanya pula.