Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menyimpan kerinduan tersendiri untuk menjalani kebiasaan lamanya bersalaman dan berfoto bersama masyarakat yang kini tidak dapat dilakukan selama pandemi COVID-19.
Hal itu disampaikan Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman salam bincang-bincang bersama ANTARA di kantor redaksi LKBN ANTARA, Wisma Antara, Jakarta, Selasa, (9/6).
Baca juga: Presiden targetkan tes COVID-19 mencapai 20 ribu per hari
"Menurut saya itu (bersalaman dan berfoto dengan masyarakat) menjadi kerinduan juga, tapi beliau memahami bahaya COVID-19," kata Fadjroel di Jakarta, Selasa.
Fadjroel mengatakan yang dilakukan Presiden selama masa pandemi COVID-19 adalah mencoba memberikan teladan kepada masyarakat tanpa meninggalkan DNA atau kebiasaan lamanya.
"Jadi beliau kemarin-kemarin tetap blusukan membagikan sembako, meninjau MRT, tetap jalan ke masjid, tali tetap disiplin terhadap protokol kesehatan. DNA beliau memang blusukan, menyapa masyarakat dan memberi contoh teladan perbuatan," kata Fadjroel.
Lebih jauh Fadjroel menekankan sejak Januari hingga hari ini Presiden juga tetap selalu hadir di Istana dengan menjalankan protokol kesehatan.
Baca juga: Presiden Jokowi minta pelacakan kasus COVID-19 lebih agresif
"Meskipun beliau menyarankan WFH, tapi beliau selalu hadir di Istana. Saya juga hadir di Istana tapi dengan menjalankan protokol kesehatan," ujarnya.
Presiden Jokowi rindu bersalaman dan foto bersama masyarakat
Jadi beliau kemarin-kemarin tetap blusukan membagikan sembako, meninjau MRT, tetap jalan ke masjid, tali tetap disiplin terhadap protokol kesehatan. DNA beliau memang blusukan, menyapa masyarakat dan memberi contoh teladan perbuatan