Presiden targetkan tes COVID-19 mencapai 20 ribu per hari

id presiden jokowi,covid-19,uji spesimen

Presiden targetkan tes COVID-19 mencapai 20 ribu per hari

Presiden Joko Widodo memberikan amanat saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020). Upacara secara virtual itu dilakukan karena pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Handout/wsj.

Untuk pengujian spesimen, saya harapkan target berikutnya, ke depan adalah 20 ribu per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menargetkan pengujian spesimen untuk mengetahui penularan dan penyebaran COVID-19 dapat meningkat hingga mencapai 20 ribu tes per hari.

"Untuk pengujian spesimen, saya harapkan target berikutnya, ke depan adalah 20 ribu per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Kamis, (4/6).

Presiden Jokowi menyampaikan hal itu dalam rapat terbatas dengan tema "Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19" melalui video conference yang diikuti Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (COVID-19) sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo serta pejabat terkait lainnya.

Baca juga: Presiden Jokosi minta pelacakan kasus COVID-19 lebih agresif

"Saya menyampaikan terima kasih bahwa target pengujian spesimen yang dulu saya targetkan 10 ribu, ini sudah terlampaui," ungkap Presiden.

Pengujian spesimen COVID-19 di Indonesia hingga 3 Juni 2020 sudah mencapai 246.433 spesimen dengan kasus negatif 218.200 sehingga didapat kasus positif 28.233.

Menurut situs worldmeters.info, dengan jumlah pengujian tersebut artinya ada 1.297 pengujian dibanding 1 juta penduduk atau masih lebih rendah dibanding pengujian Kamboja (1.308: 1 juta penduduk), Vietnam (2.828: 1 juta penduduk), Filipina (3.456: 1 juta penduduk), Thailand (6.206: 1 juta penduduk), Malaysia (17.342: 1 juta penduduk), Singapura (69.865: 1 juta penduduk).

Hingga Rabu (3/6) jumlah terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 28.233 orang dengan 8.406 orang dinyatakan sembuh dan 1.698 orang meninggal dunia dengan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 13.285 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 48.153 orang dengan total spesimen yang diuji sebanyak 264.098.

Baca juga: Presiden minta pemulihan ekonomi dilakukan secara hati-hati

Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di seluruh 34 provinsi di Indonesia dengan daerah terbanyak positif yaitu DKI Jakarta (7.623), Jawa Timur (5.318), Jawa Barat (2.319), Sulawesi Selatan (1.688), Jawa Tengah (1.455), Kalimantan Selatan (1.033), Sumatera Selatan (1.029), Banten (954), Papua (858), Nusa Tenggara Barat (685), Sumatera Barat (583), Bali (490), Kalimantan Tengah (456), Sumatera Utara (444).

Berdasarkan data dari situs Worldometers, hingga Kamis (4/6) pagi terkonfirmasi di dunia ada 6.568.511 orang yang terinfeksi virus Corona dengan 387.957 kematian sedangkan sudah ada 3.169.264 orang yang dinyatakan sembuh.

Kasus di Amerika Serikat mencapai 1.901.783 kasus, di Brazil 584.562, di Rusia 432.277 kasus, di Spanyol 287.406 kasus, di Inggris 279.856, di Italia 233.836 kasus, di India 216.824, Jerman sebanyak 184.425.

Jumlah kematian tertinggi bahkan saat ini terjadi di Amerika Serikat yaitu sebanyak 109.142 orang, disusul Inggris yaitu sebanyak 39.728 orang, di Italia sebanyak 33.601 orang, di Brasil sebanyak 32.568.

Baca juga: Presiden Jokowi kerahkan TNI dan Polri secara masif, minta warga patuhi PSBB

Di Prancis sebanyak 29.021 orang, di Spanyol sebanyak 27.128 orang, di Meksiko sebanyak 11.729 orang. Saat ini sudah lebih dari 215 negara dan teritori yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19.