Serangan Hama Belalang Ganggu Target Sergap

id hama belalang

 Serangan Hama Belalang  Ganggu Target Sergap

hama belalang

"Tahun ini kami diberi target untuk serapan gabah petani mencapai 13.950 ton. Namun serangan hama blalang di Sumba Timur cukup menggangu serapan tahun ini," kata Kepala Divisi Regional Bulog NTT Efdal MS di Kupang, Rabu, (21/6).

Kupang,  (Antara NTT) - Serangan hama belalang kembara di Kabupaten Sumba Timur, dapat mengganggu serapan gabah petani (Sergap) yang telah ditargetkan Perusahaan Umum Badan Logistik (Bulog) Divisi Regional Nusa Tenggara Timur.

"Tahun ini kami diberi target untuk serapan gabah petani mencapai 13.950 ton. Namun serangan hama blalang di Sumba Timur cukup menggangu serapan tahun ini," kata Kepala Divisi Regional Bulog NTT Efdal MS di Kupang, Rabu, (21/6).

Pada 2016 lalu, pemerintah pusat memberikan target menyerap 15.000 ton, namun hanya mencapai sekitar 12 persen atau kurang lebih 1.835 ton, karena curah hujan pada 2016 minim yang berujung gagal panen pada sejumlah sentra produksi beras.

Efdal menambahkan serangan hama belalang di Sumba Timur diperkirakan mencapai puluhan hektare lahan persawahan yang kemudian mengalami gagal panen.


"Lumayan luas area persawahan yang diserang oleh hama belalang di daerah itu. Tapi kita akan tetap berusaha dan tetap optimis akan tercapai target tersebut. Apalagi sejak Desember 2016 hingga 2017 ini curah hujannya cukup tinggi," tuturnya.


Hal ini karena banyak pihak telah membantu Bulog untuk mencapai target tersebut. Di antaranya dari TNI AD serta dari dinas terkait di NTT.


Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Yohanis Tay Ruba mengatakan bahwa sebenarnya keberadaan belalang Kembara ini sudah berada di wilayah pertanian Kabupaten Sumba Timur sejak Mei lalu.


"Data sementara menunjukkan bahwa luas areal tanaman jagung milik petani yang terserang hama sekitar 60 hektare. Data ini masih pada bulan Mei 2017. Data bulan Juni belum masuk," ujarnya.


Ia mengatakan walaupun hama belalang telah berada di wilayah itu, namun populasi belalang masih di padang pengembalaan dan belum menyerang pertanaman pangan maupun holtikultura.


Pada bulan Mei, baru hama belalang masuk kepertanaman yaitu menyerang hamparan tanaman jagung yang berumur sekitar satu bulan seluas 60 hektare,


Luas lahan tersebut dengan perincian 1,5 hektare puso, 28 hektare ringan dan sudah dikendalikan. Sedangkan di padang penggembalaan dilakukan pengendalian hama belalang sebanyak 85 titik/koloni.