Pembangunan Bendungan Temef capai 42,3 persen

id temef, ntt,kota kupang,bendungan

Pembangunan Bendungan Temef capai 42,3 persen

Bendungan Temef yang sedang dibangun. (Antara/HO-Waskita Karya)

Kali ini percepatan pembangunannya hanya mencapai 1 persen saja, sebab dari sebelumnya kami targetkan 42,1 persen

Kupang (ANTARA) - Realisasi pembangunan Bendungan Temef untuk paket satu di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya sudah mencapai 42,3 persen.

"Kali ini percepatan pembangunannya hanya mencapai 1 persen saja, sebab dari sebelumnya kami targetkan 42,1 persen," kata Kepala Teknik PT Waskita Karya Agasi Yudho kepada Antara di Kupang, Selasa, (4/8).

Baca juga: Pembangunan Bendungan Temef di SoE dipercepat

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan pembangunan Bendungan Temef, yang merupakan bendungan terbesar yang dibangun oleh pemerintah pusat untuk mengatasi masalah kekeringan di wilayah tersebut.

Yudho mengatakan bahwa dari progres pembangunan bendungan tersebut, saat pekerjaan pembangunan beton pengelak sudah selesai 100 persen, demikian juga dengan pembangunan main damenya.

Sementara galian masih terus dilakukan. Artinya kata dia bahwa sejumlah pekerjaan berat sudah selesai semua, dan saat ini tersisa adalah ijin untuk pemindahan jalur sungai saja.

"Kita berharap dalam minggu ini sudah ada izinnya, sehingga pemindahan jalur sungai bisa secepatnya dilakukan. Jadi praktis pekerjaan tidak ada yang berisiko tinggi lagi saat ini sebelum sungai dielakan," ujar dia.

Ia mengakui bahwa memang progresnya agak sedikit menurun selama pandemi ini, hal ini karena memang saat pandemi pengiriman material selalu tersendat-sendat.

Biasanya dalam seminggu proses pengiriman material tiba, namun saat pandemi ada maetrial yang terpaksa harus menunggu hingga tiga pekan, dan ini memang ujar dia sangat mempengaruhi realisasi dari pembangunan bendungan itu.

Waskita Karya menargetkan pada akhir tahun mendatang progresnya sudah mencapai 60 persen sambil menunggu musim hujan di akhir tahun.

"Kami targetkan di akhir tahun nanti mudah-mudahan progresnya sudah mencapai 60 persen, itu kalau dengan kondisi normal," tutur dia.

Namun dengan keadaan COVID-19 saat ini, kemungkinan ada penyesuaian lagi yang kemungkinan besar berpengaruh pada pembangunan bendungan ini.Bendungan Temef menjadi bendungan terbesar di antara tujuh bendungan yang dibangun di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo di NTT. Bendungan dengan panjang 550 meter dan tinggi 55 meter ini, menempati lahan seluas 45 hektare dan mampu menampung air hingga 45 juta meter kubik.

Baca juga: Pembangunan Bendungan Temef ditargetkan selesai 2021

Pembangunan bendungan dimulai sejak 2018 dibagi dua, yakni paket 1 dikerjakan oleh PT Waskita Karya kerjasama operasional (KSO) PT Bahagia Bangun Nusa, dan paket 2 dikerjakan PT Nindya Karya kerjasama operasional (KSO) PT Bina Nusa Lestari.

Anggaran pembangunan Bendungan Temef sebesar Rp1,4 triliun dijadwalkan rampung pada 2022. Namun, ada upaya percepatan sehingga diharapkan rampung satu tahun lebih awal dari jadwal semula.