Gubernur NTT minta warga hindari provokasi SARA sambut Pilkada

id NTT,Gubernur NTT,Pilkada serentak,hut ri

Gubernur NTT minta warga  hindari provokasi SARA sambut Pilkada

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat. (ANTARA/HO-Biro Humas Setda Provinsi NTT)

Warga jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu SARA dan juga informasi hoaks yang berpotensi memecah belah dalam menyambut pilkada ini
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat meminta semua warga di provinsi setempat agar menghindari provokasi menggunakan isu-isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) menyambut Pilkada Serentak 2020 di NTT.

"Warga jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu SARA dan juga informasi hoaks yang berpotensi memecah belah dalam menyambut pilkada ini," katanya saat berpidato dalam upacara perayaan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI yang diselenggarakan di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT di Kota Kupang, Senin, (17/8).

Ia mengatakan, pada 9 Desember 2020 akan dilaksanakan pilkada serentak pada sembilan kabupaten di NTT di antaranya, Manggarai, Manggarai Barat, Ngada, Sabu Raijua, Sumba Barat, Sumba Timur, Timor Tengah Utara, Belu dan Malaka.

Untuk itu, ia melanjutkan, sebagai pemerintah maupun unsur TNI-Polri, penyelenggara, pengawas, partai politik, kandidat, pemilih, pemantau dan pers wajib menjaga agar pilkada berlangsung dengan aman.

"Kita wajib menjaga agar pilkada ini berlangsung secara bermartabat, bermutu, dan aman dari COVID-19," ucapnya menegaskan.

"Sebagai bangsa yang multikultur mari kita jaga, mengelola perbedaan dengan hidup toleran, rukun, dan damai," ujarnya.

Gubernur Viktor juga berharap agar semua tahapan pilkada yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat berjalan sesuai koridor hukum dengan menghormati asas kedaulatan rakyat.

Baca juga: Gubernur Laiskodat apresiasi kinerja tenaga medis pada HUT kemerdekaan 

Baca juga: Gubernur Viktor Laiskodat ingatkan jajarannya serius tangani DBD


Adapun upacara HUT kemerdekaan RI di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan terkait pencegahan COVID-19.

Berbagai elemen yang dilibatkan dalam upacara dibatasi hanya mengikutsertakan perwakilan dengan penerapan jaga jarak fisik dan memakai masker.