Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat meminta Kepolisian Daerah NTT memantau secara khusus dua kabupaten yang rawan gangguan kamtibmas pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.
"Kami minta Kepolisian NTT untuk melakukan pemantauan terhadap dua kabupaten dari sembilan kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020 yang rawan dengan gangguan keamanan," kata Viktor Bungtilu Laiskodat di Kupang, Selasa, (15/9).
Dua kabupaten yang masuk dalam daerah rawan konflik pada Pilkada 2020 di NTT, yaitu Kabupaten Manggarai di Pulau Flores dan Sumba Barat di Pulau Sumba.
Menurut Viktor, pemantauan khusus dilakukan agar perhelatan pemilihan kepala daerah di dua daerah itu tetap berlangsung secara kondunsif.
Sementara itu Kepala Kepolisian Daerah NTT Irjen (Pol) Lotharia Latif mengatakan pihaknya telah siap melakukan pengamanan pelaksanaan pilkada serentak yang berlangsung di sembilan kabupaten di NTT.
"Berkaitan dengan pemilukada serentak yang berlangsung di 9 Kabupaten di NTT, kami tetap kawal dengan baik agar pelaksanaannya aman dan kondusif," tegas Latif.
Baca juga: Pengamat : ide penundaan pilkada terlalu generalis
Baca juga: Bakal pasangan calon bupati/wabup Manggarai jalani tes kesehatan
Untuk diketahui ada sembilan kabupaten di Nusa Tenggara akan yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah serentak pada 9 Desember 2020.
Kesembilan kabupaten itu yaitu Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Ngada, Malaka, Timor Tengah Utara, Belu dan Sabu Raijua. Selain itu ada dua kabupaten di Pulau Sumba yaitu Kabupaten Sumba Timur, Sumba Barat.
Gubernur minta Kepolisian pantau dua kabupaten rawan Pilkada 2020
Kami minta Kepolisian NTT untuk melakukan pemantauan terhadap dua kabupaten dari sembilan kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020 yang rawan dengan gangguan keamanan