Kupang (Antara NTT) - Bupati Belu Willybrodus Lay mengatakan, infrastruktur jalan yang populer disebut Sabuk Merah di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste di bagian sektor timur telah memudahkan akses para petani di daerahnya untuk mengangkut hasilnya.
"Hasil-hasil dari petani sekarang bisa dengan mudah diangkut untuk di pasarkan langsung ke ibu kota Kabupaten Belu di Kota Atambua maupun kota lain di sekitarnya," katanya saat dihubungi Antara di selah-selah menghadiri pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Kupang, Selasa, (22/8).
Ia mencontohkan, hasil pertanian seperti bawang merah yang sebelumnya mengalami kesulitan pemasaran akibat akses jalan yang sulit, kini sudah bisa dipasarkan di daerah sekitar seperti Kabupaten Timor Tengah Utara, Malaka, Timor Tengah Selatan, hingga Kota Kupang.
"Untuk hasil pertanian bawang merah ini bahkan kami juga sedang mempersiapkan agar bisa diekspor ke negara tetangga Timor Leste," katanya.
Bupati Willybrodus mengapresiasi perhatian pemerintah pusat yang terus memberikan dukungan pembangunan di daerah yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste itu.
"Tentu kita sangat berterima kasih untuk Bapak Presiden dengan Nawacita ke-tiga membangun dari pinggiran dan kami di daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga betul-betul merasakan pembangunan yang luar biasa," katanya.
Ia mengatakan, pembangunan jalan sabuk merah perbatasan sepanjang 162,13 kilometer yang menghubungkan daerahnya dengan Kabupaten Malaka saat ini sudah hampir tuntas. Sementara infrastruktur lainnya seperti salah satu Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Mota`ain telah beroperasi dengan sangat megah.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah daerah juga berkewajiban mendukung pembangunan itu dengan memperkuat sektor-sektor ekonomi sesuai potensi masyarakat di sekitar PLBN. "Sehingga tidak saja pos lintas batasnya saja yang megah tapi ekonomi masyarakat di sekitarnya juga tumbuh dengan baik," katanya.
Sabuk Perbatasan Mudahkan Akses Petani
"Hasil-hasil dari petani sekarang bisa dengan mudah diangkut untuk di pasarkan langsung ke ibu kota Kabupaten Belu di Kota Atambua maupun kota lain di sekitarnya," kata Willybrodus Lay.