Satgas Pamtas gagalkan penyelundupan cendana-kembang api di Belu

id NTT,Kabupaten Belu,Satgas Pamtas Yonif RK 744/SBY,perbatasan negara,penyelundupan,kayu cendana,kembang api,pamtas ntt

Satgas Pamtas gagalkan penyelundupan cendana-kembang api di Belu

Sejumlah personel Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif RK 744/SBY berpose bersama barang bukti berupa kayu cendana dan kembang api yang digagalkan dalam upaya penyelundupan di Pantai Atapupu, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur pada Rabu (30/12/2020) malam. (ANTARA/HO-Yonif RK 744/SBY)

Kayu cendana yang terisi dalam 4 karung dan 2 karton kembang api diamankan di wilayah Pantai Atapupu, Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak yang ditinggalkan pemiliknya saat hendak diamankan
Kupang (ANTARA) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif RK 744/SBY menggagalkan praktik penyelundupan sebanyak 125 kg kayu cendana dan kembang api seberat 40 kg di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.

"Kayu cendana yang terisi dalam 4 karung dan 2 karton kembang api diamankan di wilayah Pantai Atapupu, Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak yang ditinggalkan pemiliknya saat hendak diamankan," kata Kepala Komdanan Satgas Yonif RK 744/SYB Letkol Inf Alfat Denny Andrian dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (31/12).

Ia mengatakan upaya penyelundupan ini digagalkan setelah personel Pos Koki Motaain Kipur 1 Satgas Pamtas Yonif RK 744/SYB yang dipimpin Dankipur 1, Lettu Inf Subhan Hamran saat melaksanakan patroli rutin menjelang pergantian tahun pada Rabu (30/12) malam.

Denny Andrian menjelaskan awalnya kegiatan patroli dilaksanakan dengan berjalan kaki menyisir rute perbatasan darat melalui daerah patok pos batas negara (PBN) 1, BSP 1 dan berakhir di PBN 6, karena jalur-jalur tersebut dicurigai sebagai jalur pelolosan aktivitas ilegal para penyelundup yang ada di perbatasan.

Namun, hasilnya nihil, sehingga sehingga patroli dilanjutkan dengan menggunakan 3 unit sepeda motor ke arah pesisir pantai di Atapupu dengan jarak 6 kilometer dari Pos Koki Motaain.

Dalam patroli lanjutan itu, tim kemudian mendapati ada aktivitas empat orang tidak dikenal, melaksanakan bongkar muat barang dari kapal ke pinggir Pantai Atapupu.

Saat didekati tim patroli, empat orang yang tidak dikenal tersebut dengan cepat melarikan diri menggunakan kapal ke arah laut dan meninggalkan barang-barang mereka di pinggir pantai.

Baca juga: Satgas Pamtas RI-RDTL bangun jembatan gantung untuk warga di perbatasan

"Barang bukti berupa kayu cendana dan kembang api berhasil disita dan dibawa ke Pos Koki Motaain, lalu dilaporkan ke Dansatgas dan Pasi Intel Satgas Pamtas RI-RDTL untuk pengembangan dan ditangani lebih lanjut oleh pihak yang berwenang," katanya pula.

Denny Andrian menambahkan, saat ini Satgas Yonif RK 744/SYB secara intensif memperketat dan meningkatkan pengamanan di wilayah perbatasan RI-Timor Leste terutama menjelang akhir tahun yang rawan munculnya praktik penyelundupan barang-barang secara ilegal.

Baca juga: Kodam IX/Udayana kirim tim Balak Aju bantu korban erupsi

Upaya ini sesuai dengan tugas pokok Satgas Pamtas dalam menciptakan stabilitas keamanan di sepanjang perbatasan wilayah darat dengan negara tetangga demi tercipta keutuhan dan kedaulatan wilayah NKRI.