Pabrik pakan ternak di NTT operasi 2022
Tahun 2022, pabrik pakan ternak mulai beroperasi di NTT untuk memproduksi pakan murah dan menguntungkan peternak dan pemerintah daerah
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan NTT akan memiliki pabrik pakan ternak yang mulai beroperasi pada 2022 untuk memproduksi pakan bagi kebutuhan peternakan di provinsi ini.
"Tahun 2022, pabrik pakan ternak mulai beroperasi di NTT untuk memproduksi pakan murah dan menguntungkan peternak dan pemerintah daerah di NTT," katanya dalam keterangan pers Biro Administrasi Setda Provinsi NTT yang diterima di Kupang, Rabu, (24/3).
Gubernur mengatakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja didampingi Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Piether Tahun untuk meninjau aktivitas kelompok ternak di Desa Pusu, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Pulau Timor.
Ia menjelaskan arus modal yang keluar dari NTT khususnya ke Pulau Jawa untuk pembelian pakan ternak mencapai senilai Rp1 triliun lebih.
Oleh sebab itu, NTT akan memiliki pabrik pakan sendiri sehingga para petani dan peternak bisa mendapatkan pasokan pakan dengan harga murah.
Dalam kesempatan itu Gubernur Viktor juga mengatakan pada tahun 2024 juga merupakan era kebangkitan bagi para petani peternak di provinsi berbasiskan kepulauan ini.
Hal ini dikarenakan NTT akan memiliki jenis sapi Wagyu murni dengan kualitas daging premium yang dihasilkan melalui proses inseminasi buatan (IB).
"Saat ini sapi betinanya sementara bunting, tinggal dijaga dengan baik agar dapat beranak dan bisa dilakukan IB lagi untuk mendapatkan jenis api Wagyu murni yang ada di NTT," katanya.
Baca juga: NTT alokasikan Rp39 miliar bangun pabrik pakan ternak pada 2021
Baca juga: Tiap tahun NTT keluarkan Rp1,1 triliun untuk pengadaan pakan ternak
"Tahun 2022, pabrik pakan ternak mulai beroperasi di NTT untuk memproduksi pakan murah dan menguntungkan peternak dan pemerintah daerah di NTT," katanya dalam keterangan pers Biro Administrasi Setda Provinsi NTT yang diterima di Kupang, Rabu, (24/3).
Gubernur mengatakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja didampingi Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Piether Tahun untuk meninjau aktivitas kelompok ternak di Desa Pusu, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Pulau Timor.
Ia menjelaskan arus modal yang keluar dari NTT khususnya ke Pulau Jawa untuk pembelian pakan ternak mencapai senilai Rp1 triliun lebih.
Oleh sebab itu, NTT akan memiliki pabrik pakan sendiri sehingga para petani dan peternak bisa mendapatkan pasokan pakan dengan harga murah.
Dalam kesempatan itu Gubernur Viktor juga mengatakan pada tahun 2024 juga merupakan era kebangkitan bagi para petani peternak di provinsi berbasiskan kepulauan ini.
Hal ini dikarenakan NTT akan memiliki jenis sapi Wagyu murni dengan kualitas daging premium yang dihasilkan melalui proses inseminasi buatan (IB).
"Saat ini sapi betinanya sementara bunting, tinggal dijaga dengan baik agar dapat beranak dan bisa dilakukan IB lagi untuk mendapatkan jenis api Wagyu murni yang ada di NTT," katanya.
Baca juga: NTT alokasikan Rp39 miliar bangun pabrik pakan ternak pada 2021
Baca juga: Tiap tahun NTT keluarkan Rp1,1 triliun untuk pengadaan pakan ternak