Kupang (Antara NTT) - Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendata sekitar 272 kilometer pantai di Nusa Tenggara Timur rawan terhadap abrasi, dari sekitar 5.782 kilometer panjang pantai di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
"NTT merupakan daerah yang memiliki kawasan pantai yang paling panjang, namun rawan juga terhadap abrasi," kata Direktur Sungai dan Perairaan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi di Kupang, Kamis.
Hal ini disampaikannya usai meresmikan bangunan pengaman pantai Namosain dan Nunbaun Sabu di Kecamatan Alak, Kota Kupang yang dihadiri pula oleh Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis bersama 14 anggotanya, serta Wakil Ketua Komisi V DPR Muhudin Muhamad Said.
Ia menjelaskan 272 kilometer pesisir pantai yang dinyatakan kritis abrasi itu tersebar di Pulau Timor, Pulau Flores, Sumba, Alor, Rote dan Sabu serta sejumlah pulau-pulau kecil lainnya di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
"Kalau di Kota Kupang terdapat sekitar 9,5 kilometer kawasan pantai yang kritis abrasi, namun baru kita bangun pengaman pantainya sekitar 3,5 kilomter," katanya.
Kawasan pantai yang rawan abrasi di Kota Kupang itu meliputi pantai Namosain, Pantai Tode Kiser sampai Oeba, kemudian Pantai Pasir Panjang, Paradiso, Oesapa besar sertai pantai Lasiana yang menjadi kawasan wisata utama di ibu kota Provinsi NTT.
Ia menilai abrasi di NTT telah bertambah dalam 10 tahun terakhir. Oleh karena itu, sejak 2009 Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR telah membangun sejumlah pengaman pantai di NTT.
Pada tahun 2017 kurang lebih Rp318 miliar yang telah dikeluarkan oleh Kementerian tersebut untuk membangun pengaman pantai di NTT.
Terkait peresmian bangunan pengaman pantai di Kelurahan Namosain dan Nunbaun Sabu, Hari Suprayogi mengatakan pihakanya mengeluarkan anggaran sebesar Rp8,4 miliar untuk pembangunan kawasan pengaman pantai itu.
Wali Kota Kupang Jefry Riwu Koreh menyampaikan rasa terima kasihnya karena berkat Kementerian PUPR 150 rumah warga di Namosain dan ratusan rumah di Nunbaun Sabu bisa aman dari abrasi pantai.
"Saya berharap masyarakat bisa menjaga ini. Karena pembangunan ini menggeluarkan anggaran yang besar dan saat ini sudah menjadi lokasi wisata juga," tambahnya.