Kupang (Antara NTT) - Kementerian Pertanian mulai menggelar pasar murah pada sejumlah titik di Provinsi Nusa Tenggara Timur guna mengantisipasi lonjakan harga bahan-bahan kebutuhan pokok menjelang Natal 2017.
Kepala Pusat Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan Kementan Tri Agustin Satriani di Kupang, Selasa, menjelaskan pasar murah pertama berlangsung di Halaman Gereja Maranatha Kota Kupang dan akan berlangsung selama 14 hari.
Selanjutnya, pasar murah akan diikuti sekitar 11 distibutor pangan termasuk Toko Tani Indonesia dan sub-sub divisi Bulog NTT yang menyebar di daerah setempat.
"Pasar murah ini sebagai upaya Kementan untuk menstabilkan harga melalui berbagai titik pasar murah ini, harapan kami harga barang yang kalau naik pun tidak terlalu tinggi atau tidak wajar," katanya.
Ia menjelaskan sejumlah bahan kebutuhan pokok yang dijual seperti bawang merah misalnya dijual Rp15.000-Rp18.000 per kilogram (kg) lebih murah dari harga bawang merah di pasar tradisional sebesar Rp25.000 per kg.
Selain itu, gula pasir dijual Rp14.000 per kg, lebih murah dari harga gula di pasar tradisional sebesar Rp16.500 per kg, minyak goreng dijual Rp27.000 per dua liter dibandingkan dengan harga yang berlaku di pasar Rp28.500 per dua liter.
Terigu Rp9.000 per kg dari harga yang berlaku di pasar Rp10.500 per kg, dan beras kemasan 5 kilogram dijual Rp40.000 atau Rp8.000 per kilogram.
Menurutnya, hari pertama pelaksanaan pasar murah tersebut telah disambut antusias masyarakat yang berdatangan untuk membeli bahan-bahan kebutuhan pokok.
"Saya senang melihat masyarakat bahagia dan tersenyum. Ini tujuan kami menyediakan pangan pokok murah bagi teman-teman yang merayakan natal," ujarnya.
Satriani mengatakan selain NTT pasar murah juga digelar di sejumlah provinsi yang mayoritas masyarakatnya merayakan Natal seperti, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Sumatra Utara, Kalimantan Barat, dan DKI Jakarta.
Dalam operasi pasar yang dikoordinasikan Bulog, Kementan mengoprtimalkan tempat penjualan (outlet) seperti Toko Tani Indonesia sebanyak 2.433 outlet yang menyebar di berbagai provinsi, selain melalui Rumah Pangan Kita dan outlet lainnya.
"Outlet-outler ini sebaranya ada di sekitar konsumen sehingga mudah dijangkau, harapan kami bisa menekan fluktuasi harga pangan jelang hari raya," katanya.