Kepada Antara di Kupang, Minggu, Edi mengatakan ekspor pada awal tahun ini dilakukan sebanyak sembilan kali melalui jalur darat melewati beberapa pos perbatasan antarnegara di Pulau Timor.
Menurut Edi, kegiatan ekspor ke Timor Leste cukup mudah karena negara tersebut hanya berbatasan wilayah darat secara langsung dengan Indonesia di Pulau Timor.
Dibandingkan negara tujuan ekspor lainnya, lanjut dia, umumnya melalui jalur laut dengan melakukan transit di Surabaya, Jawa Timur, maupun jalur udara.
"Semua komoditi yang diekspor ke Timor Leste lebih mudah karena hanya diangkut dengan truk kontainer dari Kupang," katanya.
"Sebelum komoditas yang diangkut masuk ke sana, ada juga petugas kami yang ditempatkan di pos perbatasan yang melakukan pemeriksaan kembali," katanya lagi.
Ia mengatakan, sejauh ini, Timor Leste merupakan satu-satunya negara tujuan ekspor yang berminat tinggi terhadap ikan kering dari provinsi tetangganya.
Selain itu juga jenis komoditi udang beku yang diekspor pada Januari lalu, namun masih dalam jumlah kecil hanya sekitar 250 kilogram.
Edi menyebut ada beberapa negara tujuan ekspor lainnya seperti Singapura, Thailand, Jepang, Brunei Darusalam, dan Malaysia yang meminati komoditi perikanan lainnya seperti anggoli segar, cakalang asap dan beku, tuna loin, dan tenggiri segar.
Dia mengatakan dalam catatan KIPM, komoditi ikan kering yang diekspor ke Timor Leste pada tahun 2017 lalu merupakan yang terbanyak dari berbagai komoditi lainnya, dengan jumlah mencapai lebih dari 245 ton.
Frekuensi ekspor ke negara tetangga itu dilakukan sebanyak 141 kali, sementara nilai ekspor ikan kering sendiri mencapai 755.230 dolar AS.
Menurut Edi, kegiatan ekspor ke Timor Leste cukup mudah karena negara tersebut hanya berbatasan wilayah darat secara langsung dengan Indonesia di Pulau Timor.
Dibandingkan negara tujuan ekspor lainnya, lanjut dia, umumnya melalui jalur laut dengan melakukan transit di Surabaya, Jawa Timur, maupun jalur udara.
"Semua komoditi yang diekspor ke Timor Leste lebih mudah karena hanya diangkut dengan truk kontainer dari Kupang," katanya.
"Sebelum komoditas yang diangkut masuk ke sana, ada juga petugas kami yang ditempatkan di pos perbatasan yang melakukan pemeriksaan kembali," katanya lagi.
Ia mengatakan, sejauh ini, Timor Leste merupakan satu-satunya negara tujuan ekspor yang berminat tinggi terhadap ikan kering dari provinsi tetangganya.
Selain itu juga jenis komoditi udang beku yang diekspor pada Januari lalu, namun masih dalam jumlah kecil hanya sekitar 250 kilogram.
Edi menyebut ada beberapa negara tujuan ekspor lainnya seperti Singapura, Thailand, Jepang, Brunei Darusalam, dan Malaysia yang meminati komoditi perikanan lainnya seperti anggoli segar, cakalang asap dan beku, tuna loin, dan tenggiri segar.
Dia mengatakan dalam catatan KIPM, komoditi ikan kering yang diekspor ke Timor Leste pada tahun 2017 lalu merupakan yang terbanyak dari berbagai komoditi lainnya, dengan jumlah mencapai lebih dari 245 ton.
Frekuensi ekspor ke negara tetangga itu dilakukan sebanyak 141 kali, sementara nilai ekspor ikan kering sendiri mencapai 755.230 dolar AS.