Kupang (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan pertumbuhan penggunaan transaksi pembayaran nontunai melalui program Quick Response Indonesian Standard (QRIS) di NTT tercatat mencapai 40.100 merchant per Juli 2021.
"Penggunaan QRIS yang tumbuh positif ini tentu menggembirakan terutama bagaimana upaya kita dalam mendorong transaksi ekonomi dan keuangan kita," katanya di Kupang, Kamis, (26/8).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan penerapan transaksi pembayaran non tunai melalui program QRIS di wilayah NTT.
Ariawan menjelaskan dari pertumbuhan pengguna mencapai 40.100 merchant ini tercatat jumlah transaksi sebanyak 25.100 transaksi.
Ia mengatakan QRIS merupakan salah satu alat pembayaran non tunai yang sangat berguna terutama di saat pandemi COVID-19 yang masih berlangsung ini.
Para pengguna QRIS, kata dia bisa bertransaksi melalui gadget tanpa harus bersentuhan langsung dengan uang secara tunai atau fisik.
"Dengan transkasi ini maka kita juga dapat menghindari kemungkinan penularan virus Corona melalui uang kertas atau logam," katanya.
Lebih lanjut Ariawan mengatakan BI NTT akan terus mendorong pertumbuhan digitalisasi transaksi keuangan di NTT agar dapat bertumbuh dengan pesat untuk mendorong perekonomian di provinsi ini.
Selain untuk pelaku usaha, kata dia pihaknya juga terus mendorong digitalisasi transaksi pada setiap pemerintah daerah sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.
Baca juga: BI dorong kerja sama antardaerah perkuat stok pangan NTT
Baca juga: BI: Sektor perdagangan NTT terus menunjukkan pertumbuhan
BI sebut pertumbuhan QRIS NTT capai 40.100 pengguna
...Penggunaan QRIS yang tumbuh positif ini tentu menggembirakan terutama bagaimana upaya kita dalam mendorong transaksi ekonomi dan keuangan kita