DKP-WWF pantau ikan duyung di Sulamu

id duyung

DKP-WWF pantau ikan duyung di Sulamu

Ikan duyung yang diperkiran berada di wilayah perairan Sulamu dan Pulau Kera, Kabupaten Kupang, NTT. (ANTARA Foto/dok)

"Tim DKP dan WWF akan melakukan penyelaman setelah Paskah untuk memastikan keberadaan ikan duyung di perairan laut Sulamu dan Pulau Kera," kata Muhammad Saleh Goro.
Kupang (AntaraNews NTT) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Nusa Tenggara Timur bersama World Wide Fund for Nature (WWF) akan memantau kembali keberadaan ikan duyung di wilayah perairan laut Sulamu, Kabupaten Kupang yang dilaporkan memiliki habitat di wilayah perairan tersebut.

"Tim DKP dan WWF akan melakukan penyelaman setelah Paskah untuk memastikan keberadaan ikan duyung di perairan laut Sulamu dan Pulau Kera," kata Kepala Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan DKP Provinsi NTT Muhammad Saleh Goro kepada Antara di Kupang, Minggu (1/4).

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan tindaklanjut dari laporan nelayan yang menyebutkan bahwa ada ikan duyung atau dugong (dugong-dugon) di perairan laut Sulamu dan Pulau Kera.

Berdasarkan laporan nelayan, ikan duyung terlihat pada Januari-Februari 2018 di perairan selatan Sulamu dan perairan selatan Pulau Kera, pada titik kordinat 10003.645 LS - 123035.384 BT dan 10005.726 LS - 123033.333 BT.

Baca juga: Ikan Duyung ada di perairan Kupang
Ikan duyung yang terkapar (Ist)
Pada kedua titik kordinat tersebut, khusus di perairan laut sekitar Pulau Kera, masyarakat melihat adanya duyung atau dugong (dugong dugon) yang terluka.

Menurut dia, tim DKP-WWF sudah pernah turun ke lokasi dan melakukan penyelaman, tetapi tidak melihat secara fisik ikan duyung di perairan itu.

Hanya saja, setelah tim melakukan penyelaman pada dua lokasi tersebut, berkesimpulan bahwa positif terdapat duyung atau dugong yang mendiami wilayah perairan itu.

Kesimpulan ini karena adanya bekas jalur makan ikan tersebut yang memakan jenis lamun Halovila Ovalis (lamun sendok).

"Memang tidak terlihat jelas keberadaan ikan duyung, tetapi di dasar perairan selatan Sulamu pada dua titik kordinat itu dominan ditumbuhi jenis lamun Halovila Ovalis (lamun sendok)," katanya menjelaskan.

Baca juga: Nelayan Selamatkan Duyung Dugong
Nelayan selamatkan duyung di Flores Timur (Ist)
Jenis lamun ini merupakan jenis lamun yang sangat disukai oleh ikan duyung atau dugong.

Begitu pun pada  dasar perairan selatan Pulau Kera pada titik kordinat 10005.726 LS - 123033.333 BT juga ditumbuhi jenis lamun Halovila Ovalis (lamun sendok), namun tidak dokuman atau bercampur dengan tumbuhan lainnya.

Saleh Goro mengatakan untuk memastikan keberadaan ikan duyung itu, tim DKP-WWF sudah sepekat untuk melakukan penyelaman pada pekan pertama April 2018 ini.