Pemerintah janjikan kapal wisata untuk nonton duyung

id DUYUNG

Pemerintah janjikan kapal wisata untuk nonton duyung

Seekor duyung sedang menunjukkan kebolehannya di tengah air laut nan jernih di sekitar Pantai Mali, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Ikan duyung ini kabarnya dipanggil oleh seorang pawang di destinasi wisata menonton ikan duyung. (ANTARA Foto/dok) (ANTARA Foto)

"Kabupaten Alor memiliki potensi pariwisata yang unik dan jarang ditemukan di daerah lain yaitu wisata menonton ikan duyung," kata Marius Jelamu.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan pemerintah Provinsi NTT menjanjikan akan memberikan bantuan kapal wisata untuk mendukung pengembangan wisata menonton ikan duyung di Perairan Pantai Mali, Kabupaten Alor.

"Dalam kunjungan beberapa waktu lalu, Pak Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi sudah menjanjikan akan membantu satu unit kapal kepada Pemkab Alor untuk pengembangan wisata menonton ikan duyung di sana," katanya kepada Antara di Kupang, Senin (17/9).

Ia menjelaskan, Kabupaten Alor memiliki potensi pariwisata yang unik dan jarang ditemukan di daerah lain yaitu wisata menonton ikan duyung.

Di destinasi tersebut, lanjutnya, setiap pengunjung mendapat kesempatan bercengkerama langsung dengan ikan-ikan duyung yang dipanggil pawang melalui bahasa adat lokal setempat.

"Ikan-ikan duyung kemudian datang mendekati perahu yang ditumpangi pengunjung, membiarkan badannya dielus-elus pengunjung," katanya.

Menurutnya, potensi wisata ini memiliki nilai jual yang tinggi karena wisatawan tidak hanya bercengkerama dengan ikan duyung, namun juga mengenal langsung ritual pemanggilan yang dilakukan sang pawang.

Baca juga: DKP-WWF pantau ikan duyung di Sulamu

Ia mengatakan, hanya saja untuk menikmati destinasi itu, wisatawan masih menggunakan perahu nelayan dengan kapasitas muatan yang tidak banyak dan belum dilengkapi fasilitas keselamatan.

"Melihat kondisi ini, Pak Wagub sudah janjikan untuk berikan satu kapal wisata khusus untuk menonton ikan duyung di sana," katanya.

Marius menambahkan, destinasi ini sedang dikembangkan pemerintah daerah setempat menjadi bagian dari sumber pendapatan dari retribusi wisata menonton ikan duyung.

Namun, menurutnya, ada beberapa aspek yang perlu dibenahi terutama penataan lokasi wisata di sekitar Pantai Mali yang belum rapi dan belum dipercantik.

Misalnya, lanjut dia, harus ada ruang tunggu yang bagus bagi pengunjung dan di sekitarnya bisa dijajakan kuliner lokal, maupun produk kerajinan tangan lainnya.

"Kami terus mendorong pemerintah daerah setempat agar segera membenahi lokasi di darat karena potensi ini sangat menarik minat wisatawan yang datang ke Alor," demikian Marius Jelamu.

Baca juga: Ikan Duyung ada di perairan Kupang