Konflik antarwarga kembali pecah di Pulau Adonara

id NTT,Kabupaten Flores Timur,Pulau Adonara, konflik antarwarga

Konflik antarwarga kembali pecah di Pulau Adonara

Sejumlah warga melintas sambil memgang benda tajam dan panah saat konflik antarwarga pecah di Kelurahan Waiwerang Kota, Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, Kamis (7/10/2021). (Istimewa)

Benar ada konflik antara warga Wotan Kelurahan Waiwerang Kota dengan warga Desa Narasaosina sekitar pukul 11.00 Wita tadi,

Kupang (ANTARA) - Peristiwa konflik antarwarga dilaporkan kembali terjadi di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Kamis (7/10) siang.

Seorang warga selaku saksi mata yang meminta agar tidak disebutkan identitasnya ketika dihubungi dari Kupang, Kamis, membenarkan terjadinya peristiwa bentrokan antarwarga tersebut. 

"Benar ada konflik antara warga Wotan Kelurahan Waiwerang Kota dengan warga Desa Narasaosina sekitar pukul 11.00 Wita tadi," katanya.

Baca juga: Polisi terus dorong perdamaian warga dua suku berkonflik di Pulau Adonara

Ia menjelaskan konflik tersebut terjadi di area pertokoan Kota Waiwerang sehingga membuat toko-toko maupun sekolah di sekitar ditutup sementara.

Informasi yang beredar di masyarakat setempat, kata dia diketahui konflik berawal saat dua pengendara sepeda motor bersenggolan di jalanan.

Baca juga: Pemerintah dorong penyelesaian konflik Adonara melalui jalur budaya

"Lalu ada pengendara yang dari Narasaosina melapor ke keluarga dan warga lain sehingga konflik membesar," katanya.

Konflik berlanjut dengan saling serang antarkelompok warga yang membawa senjata tajam serta saling melepar batu dan juga menggunakan panah.

Ia mengatakan akibat konflik tersebut, seorang remaja dari Wotan terkena anak panah di salah satu lengan bagian atas dan dilarikan ke Puskesmas Baniona untuk mendapatkan perawatan medis.

Bahkan ada oknum aparat keamanan yang melakukan tugas pengamanan juga terkena anak panah di bagian kaki, katanya.

Sementara itu Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli saat dikonfirmasi secara terpisah mengatakan masih memeriksa kondisi di lapangan terkait peristiwa konflik antarawarga tersebut.

"Saya periksa kondisi di lapangan dulu," katanya.