Sebagian besar wilayah NTT memasuki kemarau

id BMKG

Sebagian besar wilayah NTT memasuki kemarau

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang Apolinaris Geru (kiri) saat membuka Sekolah Lapang Iklim (LSI) tahap dua tahun 2018 di Kupang. (ANTARA Foto/Bernadus Tokan)

Sebagian besar wilayah di Nusa Tenggara Timur saat ini sudah memasuki musim kemarau, hanya di Pulau Flores yang diperkirakan akan terjadi pada dasarasian 1-11 Mei 2018.
Kupang (AntaraNews NTT) - Sebagian besar wilayah di Nusa Tenggara Timur saat ini sudah memasuki musim kemarau, hanya di Pulau Flores yang diperkirakan akan terjadi pada dasarasian 1-11 Mei 2018.

"Hasil analisa menunjukkan bahwa  22 zona musim (zom) yang ada sudah memasuki musim kemarau, tinggal Flores yang baru akan memasuki musim kemarau pada dasarian 1-11 Mei 2018,"  kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Lasiana Kupang Fera Adianita kepada Antara di Kupang, Kamis (26/4).

Menurut dia, satu zona musim yang belum memasuki musim kemarau 2018 adalah wilayah sekitar Kabupaten Manggarai Barat bagian utara, Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada bagian utara.

"Hanya wilayah-wilayah di Pulau Flores bagian barat yang belum memasuki musim kemarau. Wilayah lain seperti Pulau Timor, Sumba dan Flores bagian timur mulai dari Nagekeo, Ende, Maumere, Flores Timur dan Lembata sudah memasuki musim kemarau," katanya.

Menurut dia, apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau pada periode 1981-2010, maka dalam periode saat ini tercatat tiga zona musim yang datang lebih awal dari biasanya, sedang 15 zona musim lainnya sama dengan rata-rata, dan lima zona musim datangnya lebih lambat.

Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kupang Apolinaris Geru menjelaskan musim kemarau di NTT tahun 2018 ini berlangsung selama sekitar tujuh bulan saja, sehingga masyarakat diharapkan dapat mengantisipasinya dengan baik.

Menurut dia, musim kemarau tahun ini masih dianggap normal karena kemarau di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini biasanya berlangsung antara 7-8 bulan, sementara musin hujan berlangsung antara 3-4 bulan.

Baca juga: Anomali Iklim Hambat Produksi Pangan
Masyarakat sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih