Kupang (ANTARA) - Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengapresiasi terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik atas berbagai kegiatan yang dilakukan antara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, termasuk empat kabupaten di Pulau Sumba, dengan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena saat menghadiri dialog dengan perwakilan penerima Kartu Prakerja dari empat kabupaten di Pulau Sumba, di Lelewatu Resort, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu, berharap agar potensi sumber daya manusia Kartu Prakerja itu dapat dimaksimalkan oleh pemerintah daerah setempat.
“Atas kerja sama erat di level teknis tersebut, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya. Kami berharap, Program Kartu Prakerja dapat semakin dirasa manfaatnya oleh warga NTT,” katanya dalam rilis yang diterima ANTARA di Kupang, Rabu, (27/10).
Menurut Melki, para penerima Kartu Prakerja itu merupakan produk jadi yang mempunyai keterampilan setelah mengikuti berbagai pelatihan di Program Kartu Prakerja.
"Nah sekarang tinggal bagaimana pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota mengoptimalkan alumni Kartu Prakerja menjadi agen penggerak ekonomi daerah sesuai potensi lokal daerah masing-masing,” ungkap Melki.
Sementara itu Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari memaparkan, sepanjang perjalanan 21 gelombang dari April 2020 hingga saat ini, Program Kartu Prakerja sudah menjaring 11,4 juta penerima manfaat. Dari jumlah itu, sebanyak lebih dari 195 ribu orang penerima berasal dari 22 kabupaten dan kota se-NTT.
“Provinsi NTT mengalami kenaikan jumlah penerima Kartu Prakerja sangat signifikan. Pada 2020 ada 77,1 ribu peserta dan tahun ini meningkat menjadi 119,7 ribu peserta. Kami bersyukur, Kartu Prakerja dapat membantu meningkatkan keterampilan sekaligus menjadi program semi bantuan sosial di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi,” kata Denni.
Denni Purbasari juga memaparkan lima bidang pelatihan yang paling diminati penerima Kartu Prakerja di Nusa Tenggara Timur.
Pertama adalah pelatihan penjualan dan pemasaran, seperti Telesales, Bisnis Online, Strategi Penjualan Ritel. Kedua, Gaya Hidup, seperti pelatihan Tata Rias dan Usaha Barber.
Ketiga, Makanan dan Minuman, seperti kursus membuat aneka jajanan, Barista, dan Bisnis Katering. Keempat, Manajemen, di antaranya training Sekretaris, Pengelolaan Waktu, dan Administrasi. Dan kelima, Teknologi Informasi, seperti UX Design, Ms. Office, Coding Website
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro Kecil, dan Menengah Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Rudy Salahuddin menyatakan harapannya agar pemerintah daerah dapat terus berkolaborasi dengan Program Kartu Prakerja.
“Misalnya dengan memfasilitasi pendaftar Program Kartu Prakerja dan juga menjembatani alumni dengan dunia kerja,” kata Rudy yang juga Ketua Pelaksana Komite Cipta Kerja.
Baca juga: Tiga bupati di Sumba paparkan manfaat program kartu prakerja
Baca juga: SPSI NTT minta ubah manfaat kartu prakerja