Flores Timur (ANTARA) - Kepala Stasiun Klimatologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agung Sudiono Abadi mengimbau warga mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam sepekan ke depan.
"Warga NTT perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor," katanya dalam keterangan yang diterima di Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, Jumat, (12/11).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan prakiraan kondisi cuaca di wilayah NTT selama sepekan ke depan (12-18 November 2021).
Agung menjelaskan posisi matahari saat ini berada di belahan bumi selatan menyebabkan Indonesia pada umumnya sudah memasuki musim hujan.
Potensi pembentukan awan-awan konvektif mulai meningkat termasuk wilayah NTT sehingga berpotensi memicu hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir.
Selain itu, posisi matahari sekarang berada di lingkaran (netral) dan akan menuju pada kuadran 3 dan 4 sehingga berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan.
"Terdapat low di wilayah NTT dalam seminggu ke depan sehingga berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah NTT," katanya.
Oleh sebab itu Agung mengimbau warga agar mewaspadai kondisi cuaca ekstrem ini yang dapat menimbulkan terjadinya banjir, tanah longsor yang dapat membahayakan keselamatan warga.
Selain itu, potensi angin kencang berdurasi singkat juga perlu diwaspadai karena dapat mengakibatkan tumbangnya pohon maupun baliho dan sebagainya.
"Kami berharap warga di NTT terus meningkatkan kewaspadaan dini terhadap ancaman bencana sehingga tidak mendatangkan kerugian yang tidak diinginkan," katanya.
Baca juga: BMKG ajak masyarakat pahami jalur evakuasi bencana
Baca juga: BMKG: waspadai curah hujan sangat tinggi di Flores bagian barat