Kupang (AntaraNews NTT) - Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Wilayah Nusa Tenggara Timur memperkirakan inflasi bulan Mei 2018 di provinsi berbasis kepulauan itu tetap terkendali yakni berada pada kisaran 0,10 persen sampai 0,50 persen (mtm).
"Inflasi Mei 2018 diperkirakan berada pada kisaran 0,10-0,50 persen (mtm), karena mulai meningkatnya permintaan terhadap bahan makanan serta tiket angkutan udara seiring tibanya Ramadhan dan jelang liburan Idul Fitri," kata Kepala BI Perwakilan NTT Naek Tigor Sinaga, Kamis (17/5).
Sinaga menjelaskan sesuai pola historis tiga tahun terakhir, kondisi inflasi pada bulan Mei relatif rendah dengan rata-rata sebesar 0,30 persen (mtm). Atas dasar itu, BI mengimbau agar masyarakat tidak panik menghadapi hari raya lebaran, tetapi tetap bijak dalam melakukan konsumsi, dan tidak berlebihan dalam berbelanja.
Menurut Sinaga, saat ini pasokan bahan makanan aman, sehingga masyarakat tidak perlu menimbun persediaan bahan makanan. "Pasokan bahan makanan sendiri saat ini juga masih dalam kondisi aman," tuturnya.
Baca juga: BI NTT siapkan Rp1,7 triliun untuk mudik Lebaran
Sementara itu terkait uang rupiah yang disiapkan bagi masyarakat yang hendak mudik, Tigor mengatakan BI sendiri menyiapkan kurang lebih Rp1,7 triliun.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan lebih dari 13 persen jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang mana pada saat itu, jumlahnya hanya mencapai Rp1,5 triliun.
"Jumlah ini kecil jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Pulau Jawa. Karena memang aktivitas mudik di daerah itu tinggi. Kalau kita di sini hanya sedikit saja yang mudik," tambahnya.