BI NTT siapkan Rp1,7 triliun untuk mudik Lebaran

id BI

BI NTT siapkan Rp1,7 triliun untuk mudik Lebaran

Kepala BI Perwakilan Nusa Tenggara Timur Naek Tigor Sinaga (kiri) saat jumpa pers dengan wartawan di Kupang.

Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Wilayah Nusa Tenggara Timur menyediakan Rp1,7 triliun uang baru untuk memenuhi kebutuhan para pemudik Lebaran tahun 2018.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Wilayah Nusa Tenggara Timur menyediakan Rp1,7 triliun uang baru untuk memenuhi kebutuhan para pemudik Lebaran tahun 2018.

"Untuk ukuran mudik Lebaran di Nusa Tenggara Timur, total nilai yang dialokasikan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan mudik Lebaran tahun ini," kata Kepala BI NTT Naek Tigor Sinaga kepada wartawan di Kupang, Jumat (11/5).

Hal ini disampaikannya di sela-sela mengikuti acara ulang tahun ke-51 Bulog yang dirayakan di kantor Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara Timur di Jalan Palapa Kupang.

Di NTT, katanya, tidak seperti di pulau Jawa yang telah membudayakan pemberian uang kepada setiap keluarga yang dijumpai apakah di jalan, rumah atau tempat lain pada saat Lebaran itu.

"Kebiasaan itu memang ada juga di daerah-daerah lain dalam NTT, namun belum dibudayakan, seperti di Pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan, sehingga kebutuhan akan uang pecahan kecil pun tidak akan banyak-banyak," ujarnya.

Baca juga: BI rancang pembayaran non-tunai di pusat perbelanjaan

Meskipun demikian, katanya, pihak BI setempat tetap siapkan cadangan uang tunai dan non tunai sebagai antisipasi apabila pada waktu-waktu tertentu selama Lebaran itu berlangsung ada permintaan uang diluar yang terjadwal.

Lebih lanjut ia mengatakan uang senilai Rp1,7 triliun sudah disebarkan di sejumlah bank di NTT termasuk di delapan kas titipan di provinsi berbasis kepulauan itu.

Sejumlah kas titipan itu tersebar di Kota Atambua (Kabupaten Belu), kota Waingapu (Kabupaten Sumba Timur), kota Waikabubak (Sumba Barat), Kota Ruteng (Kabupaten Manggarai), Kota Maumere (Kabupaten Sikka), Kota Kalabahi (Kabupaten Alor), Kota Lewoleba (Kabupaten Lembata), dan Kota Ende di Kabupaten Ende.

"Dana sejumlah Rp1,7 triliun ini, kami rasa sudah cukup dan sudah mulai disebarkan ke bank-bank yang ada di kota tersebut. Sebab, biasanya kalau NTT lebih banyak penggunaannya kalau jelang Natal dan Tahun Baru," demikian Naek Tigor Sinaga.