BPOLBF kawal pemanfaatan mesin pengelola sampah plastik

id Sampah plastik,sampah Labuan Bajo,BPOLBF,Kemenparekraf,Astra Indonesia

BPOLBF kawal pemanfaatan mesin pengelola sampah plastik

Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina (kanan) saat acara penyerahan bantuan mesin pengelola sampah plastik di Desa Gorontalo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. (ANTARA/HO-Humas BPOLBF)

"Kami akan siap dukung dan mengawal kegiatan pengelolaan sampah plastik sehingga diharapkan ke depan bisa menjadi proyek percontohan untuk kabupaten lain di PulauĀ Flores dan sekitarnya
Kupang (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengawal pemanfaatan bantuan mesin pengelola sampah plastik yang disalurkan PT Asta Indonesia kepada warga Desa Gorontalo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Kami akan siap dukung dan mengawal kegiatan pengelolaan sampah plastik sehingga diharapkan ke depan bisa menjadi proyek percontohan untuk kabupaten lain di Pulau Flores dan sekitarnya" kata Direktur BOPLB Shana Fatina dalam keterangan yang diterima di Kupang, Minggu (5/12)

Shana mengapresiasi pihak PT Astra Internasional atas sumbangan mesin pengelola plastik yang diberikan kepada warga 12 Desa Gorontalo untuk mendukung penanganan masalah sampah di wilayah Labuan Bajo.

Ia mengatakan pihaknya juga telah diminta Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu untuk memantau dan mengawal pemanfaatan mesin pengelola sampah plastik tersebut agar berjalan secara maksimal dalam penangan sampah plastik termasuk yang sampah dari laut.

Bantuan ini, kata dia tentu sangat bermanfaat dalam upaya penanganan masalah sampah di wilayah Labuan Bajo yang saat ini tengah dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata super premium di Tanah Air yang terkenal memiliki wisata unggulan Taman Nasional Komodo.

Baca juga: Labuan Bajo miliki tiga faktor kritikal integrasi pariwisata
Baca juga: BPOLBF sebut digitalisasi buka peluang pelaku usaha di tengah pandemi


Pemanfaatan mesin pengelola sampah plastik ini, kata Shana akan menjadi proyek percontohan untuk selanjutnya bisa dikembangkan di daerah-daerah dalam wilayah kerja BPOLBF.

"Muda-mudahan ini dapat kami replikasi di 11 Kabupaten yang tersebar wilayah Flores, Lembata, Alor dan Bima karena untuk penanganan sampah plastik merupakan tantangan yang serius dalam pengembangan pariwisata," katanya.

Sementara itu Manager CSR PT. Astra Internasional, Wiyoko mengatakan bahwa persoalan sampah plastik di Indonesia sudah lama menjadi perhatian Asta Indonesia termasuk di Labuan Bajo yang telah ditetapkan pemerintah menjadi destinasi wisata super prioritas di Tanah Air.

Ia berharap bantuan mesin tersebut dapat memberikan manfaat besar bagi semua pihak dan dapat terus dimanfaatkan secara berkelanjutan.

"Semoga bantuan ini dapat memberikan dampak yang baik bagi kebersihan lingkungan, kesehatan masyarakat, dan juga pendidikan bagi masyarakat yang ingin belajar mengolah sampah menjadi bahan bakar," katanya.