Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,7 persen sepanjang 2021 atau di bawah asumsi Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar 5 persen.
"Yang tadinya diperkirakan menjadi tahun pemulihan dengan pertumbuhan 5 persen, kemungkinan realisasi pertumbuhan ekonomi hanya di 3,7 persen," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa 2021 di Jakarta, Senin, (3/1).
Meski pada kuartal II 2021, perekonomian telah tumbuh tinggi hingga 7,07 persen, pada kuartal III pertumbuhan ekonomi mengalami pelemahan menjadi hanya tumbuh 3,5 persen karena penyebaran COVID-19 varian delta.
Baca juga: Menkeu: RI bisa tinggalkan batu bara bertahap
Di samping itu, pada kuartal I 2021 pertumbuhan ekonomi tercatat masih minus 0,7 persen year on year. Pasalnya libur Natal dan Tahun Baru 2021 sempat menyebabkan kasus COVID-19 naik hingga pemerintah memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Maret 2021 lalu.
"Di kuartal IV 2021 kita proyeksikan mudah-mudahan bisa mencapai 5 persen. Jadi keseluruhan tahun 2021 ada di kisaran 3,5 hingga 4 persen," kata Sri Mulyani.
Menkeu optimis pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2021 bisa mencapai 5 persen didukung oleh penguatan aktivitas ekonomi, seperti ekspor dan impor yang diperkirakan akan meningkat terutama karena kinerja ekspor nonmigas.
Baca juga: Kemenkeu sebut inflasi berpotensi menguat karena mobilitas meningkat
Begitu pula investasi juga diproyeksikan tumbuh seiring dengan perbaikan rantai pasok dan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).
Di samping itu, konsumsi rumah tangga juga diperkirakan akan menguat di kuartal IV 2021, terutama pada kategori transportasi dan leisure yang sempat tertahan karena penyebaran varian delta di kuartal III 2021.
Menkeu bilang pertumbuhan ekonomi capai 3,7 persen di 2021
...Yang tadinya diperkirakan menjadi tahun pemulihan dengan pertumbuhan 5 persen, kemungkinan realisasi pertumbuhan ekonomi hanya di 3,7 persen