Basarnas hentikan pencarian terhadap nelayan Manggarai

id SAR Maumere

Basarnas hentikan pencarian terhadap nelayan Manggarai

Tim SAR gabungan dari Kabupaten Ende dan Sikka di Pulau Flores mulai melakukan pencarian terhadap dua nelayan asal Manggarai Timur yang dinyatakan hilang saat melaut di perairan sekitar Borong. (ANTARA Foto/Basarnas Maumere).

Pencarian terhadap dua anak di bawah umur yang belum diketahui nasibnya itu berlangsung tujuh hari sejak dilaporkan ke Basarnas Maumere pada Rabu (11/7)
Kupang (AntaraNews NTT) - Basarnas Maumere akhirnya menghentikan pencarian terhadap dua anak di bawah umur asal Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur yang dinyatakan hilang saat mencari ikan di wilayah perairan sekitar Borong.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Maumere, I Putu Sudayana saat dihubungi, Kamis (19/7) mengatakan, pencarian terhadap dua anak di bawah umur yang belum diketahui nasibnya itu berlangsung tujuh hari sejak dilaporkan ke Basarnas Maumere pada Rabu (11/7).

Dua dari tiga korban yang hilang dalam peristiwa tenggelamnya perahu nelayan di Borong itu yaitu Yusril Isak Mahendra (15) dan Merselinus Risman Cimpa (15), sedang Indra Rusmin (23) sebagai nahkoda ditemukan terdampar di Pulau Ende dalam kondisi selamat, Jumat (13/7).

Putu mengatakan pencarian terhadap kedua korban melibatkan berbagai potensi SAR di Pulau Flores namun kedua korban masih belum ditemukan.

Baca juga: SAR lakukan evakuasi medis terhadap turis Jerman

"Kami telah mengerahkan semua potensi SAR mencari kedua korban namun tidak ada tanda-tanda kedua korban ditemukan sehingga operasi pencarian dihentikan," kata Putu.

Putu mengatakan, sesuai UU nomor 19 tahun 2014 pasal 34 butir 1 bahwa operasi pencarian dan pertolongan dilaksanakan paling lama 1 minggu sejak laporan diterima Basarnas.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan operasi SAR bahwa kemungkinan kedua korban ditemukan sangat kecil, sekalipun dalam operasi pencarian telah melibatkan unsur laut dan unsur darat namun hasilnya tetap nihil.

"Proses pencarian sudah dihentikan namun apabila nanti ada tanda-tanda yang signifikan tentang ditemukannya korban maka operasi SAR bisa dibuka kembali," kata Putu.

Baca juga: Basarnas Bentuk Kantor SAR di Flores