Kupang (AntaraNews NTT) - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke mengatakan pemerintahannya secara bertahap mulai membangun akses jalan menuju destinasi Kelabba Maja yang terpilih dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2018.
"Akses jalan ke wisata Kelabba Maja sudah mulai dibangun dari tahun sebelumnya dengan anggaran Rp1,3 miliar, sementara tahun ini kami alokasikan sekitar Rp1,6 miliar," kata Nikodemus Rihi Heke ketika dihubungi Antara dari Kupang, Senin (3/9), terkait pembangunan infrstruktur jalan menuju objek wisata Kelabba Maja di daerah itu.
Ia mengatakan, pembangunan jalan ke Kelabba Maja yang merupakan salah satu objek wisata unggulan di Sabu Raijua itu, masih dilakukan secara bertahap karena keterbatasan anggaran.
Anggaran Rp1,6 miliar tersebut, lanjutnya, hanya bisa dimanfaatkan untuk pembangunan jalan dengan jarak maksimal hanya sekitar satu kilometer.
Sementara, jarak tempuh dari Kota Seba, ibu kota Kabupaten Sabu Raijua menuju objek wisata Kelabba Maja mencapai lebih dari 20 kilometer.
"Sehingga kami masih membangunnya secara bertahap. Kami berharap dukungan dari pemerintah provinsi maupun pusat untuk infrastruktur jalan ke destinasi wisata unggulan ini," katanya.Nikodemus mengatakan, destinasi wisata Kelabba Maja dengan pemandangan alam bukit dengan tebing berwarna-warni disertai pula dengan batu keseimbangan itu semakin populer dan mulai marak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Pulau Sabu.
Ia mengapresiasi dukungan berbagai pihak karena Kelabba Maja juga masuk dalam ajang nominasi API 2018 yang digelar di Jakarta dengan kategori destinasi wisata baru terpopuler.
"Kami berterima kasih atas dukungan berbagai pihak sehingga Kelabba Maja bisa masuk nominasi ini, meskipun lokasinya cukup jauh di pelosok," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah secara bertahap akan berupaya membenahi infrastruktur dasar terutama akses jalan yang selama ini masih dikeluhkan wisatawan. Selain itu, lanjutnya, pembenahan juga difokuskan pada sumber daya manusia yang berada di sekitar destinasi wisata.
"Upaya ini berupa pencerahan pada masyarakat agar tetap mempertahankan budayanya, seperti senyum dan ramah menyambut wisatawan. Kami juga terus mendorong pengembangan sektor usaha wisata lain seperti penginapan, kuliner, dan lainnya," katanya.