Jangan abaikan masalah lahan di Kellaba Maja

id KELABBA MAJA

Jangan abaikan masalah lahan di Kellaba Maja

Objek wisata Kelabba Maja di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur menjadi Juara I dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 dalam kategori Surga Tersembunyi Terpopuler. (ANTARA Foto/istimewa)

Objek wisata Kellaba Maja di Sabu Raijua, memang layak disandingkan dengan "Danxia Landform" di Cina, karena memiliki jenis geomorfologi petrografis yang unik yang terbentuk selama jutaan tahun lamanya.
Kupang (ANTARA News NTT) - Pengamat ekonomi Dr James Adam mengatakan pemerintah Kabupaten Sabu Raijua tidak boleh mengabaikan masalah lahan di sekitar lokasi wisata Kellaba Maja, guna mendukung pengembangan objek wisata yang keluar sebagai pemenang dalam ajang API 2018 itu.

"Sebagai objek wisata yang populer, kawasan di sekitar Kellaba Maja harus benar-benar bersih dari segala macam persoalan, agar memudahkan pemerintah setempat membangun dan menatanya dengan lebih baik lagi," kata James Adam kepada Antara di Kupang, Kamis (13/12).

Anggota International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk program pemberdayaan ekonomi itu mengemukakan hal itu, ketika dimintai pandangan seputar masalah lahan yang menjadi lokasi wisata Kellaba Maja.

Wisata Kellaba Maja di Kabupaten Sabu Raijua itu telah dinobatkan sebagai "Surga Tersembunyi Terpopuler" dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018.

Objek wisata Kellaba Maja di Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur memang layak disandingkan dengan "Danxia Landform" di Cina, karena memiliki jenis geomorfologi petrografis yang unik yang terbentuk selama jutaan tahun lamanya.

Lapisan berbagai jenis batu, termasuk di antaranya batu pasir merah dan deposit mineral, membentuk lapisan demi lapisan dalam jutaan tahun lamanya.
Objek wisata Kellaba Maja di Sabu Raijua, memang layak disandingkan dengan "Danxia Landform" di Cina, karena memiliki jenis geomorfologi petrografis yang unik yang terbentuk selama jutaan tahun lamanya. (ANTARA Foto/ist)
Menurut James Adam, perlu ada rembuk bersama semua pihak yang berkepentingan sehingga kedepan ketika lokasi ini dibuka untuk umum sudah tidak ada lagi soal-soal yang muncul, yang dapat mengganggu kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke lokasi itu.

"Prinsipnya adalah, program pemerintah daerah bisa berjalan dan rakyat juga mendapatkan manfaatnya secara ekonomi," katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Sabu Raijua Paulus Tuka meminta pemerintah segera menyelesaikan lahan sekitar kawasan wisata Kellaba Maja, agar secepatnya dilakukan penataan.

"DPRD mendukung penuh, bahkan menawarkan untuk mengalokasikan anggaran pada 2019 untuk penataan kawasan wisata Kellaba Maja, tetapi pemerintah masih belum bersedia karena alasan lokasinya masih bermasalah. Kami sudah minta supaya segera diselesaikan," katanya menegaskan.

Menurut dia, setelah menerima penghargaan dari Kementerian Pariwisata, pihaknya sudah beberapa kali menggelar pertemuan internal dengan anggota DPRD untuk membahas rencana pengembangan lokasi wisata itu.

Namun, ada keberatan dari masyarakat yang mengklaim lokasi itu sebagai tanah hak ulayat, sehingga pemerintah masih belum berani melakukan penataan.

Dia berharap, masalah lokasi ini bisa segera diselesaikan agar pemerintah bisa memulai penataan di kawasan wisata itu. Paling tidak, ada pembuatan tangga-tangga di sekeliling kawasan itu untuk dilalui pengunjung.

"Kalau dibiarkan, lama kelamaan, susunan batu-batuan itu bisa tercecer dan itu akan merusak nilai keasliannya," kata Paulus Tuka.
Lapisan berbagai jenis batu, termasuk di antaranya batu pasir merah dan deposit mineral, membentuk lapisan demi lapisan dalam jutaan tahun lamanya. itulah sosok Kelabba Maja, objek wisata terpopuler di Pulau Sabu, Kabupaten Sabu Raijua, NTT. (ANTARA Foto/istimewa)